Kamis, 17 Juni 2010

Polresta Usut Penganiayaan di Facebook

Rabu, 16 Juni 2010 | 09:15 WIB

PROBOLINGGO - Video kasus penganiayaan di Kafe V’gas, Kota Probolinggo beredar di situs jejaring social Facebook. Polresta Probolinggo pun akhirnya berusaha mengungkap kasus penganiayaan yang diduga terjadi Kamis (10/6) dinihari lalu.

”Kami sudah mengantongi identitas pelaku penganiayaan, sebentar lagi akan kami tangkap,” ujar Kapolresta Probolinggo, AKBP Agus Wijayanto kepada wartawan di Mapolresta, Selasa (15/6).

Namun Kapolresta tidak bersedia menyebutkan nama pelaku yang kini diincar jajaran Polresta itu. ”Yang jelas pelakunya lebih dari dua orang,” ujarnya.

Kasus penganiayaan dengan korban Eva (nama samaran, 28), warga Jl. Citarum, Kel. Curahgrinting, Kec. Kademangan, Kota Probolinggo itu meruyak ke permukaan setelah pengelola Kafe V’gas mengunggah (posting) adegan penganiayaan yang terekam dalam kamera CCTV itu di Facebook.

Dalam video berdurasi 1:05 menit itu terlihat Eva yang sedang berjalan di kafe di Jl. Basuki Rachmad, Kel. Mangunharjo, Kec. Mayangan, Kota Probolinggo, dihampiri sejumlah pria. Mereka kemudian memukuli Eva bertubi-tubi.

Ketika Eva terjatuh, mereka menendang tubuh perempuan muda itu berkali-kali. Dalam video itu terlihat, Eva sama sekali tidak kuasa melawan para pria yang menggeroyoknya.

Sebuah sumber menyebutkan, awalnya Eva berada di Kafe Marknauf Jl. Dr Soetomo. “Purel” lepas itu sempat melayani Yus, warga Kec. Maron, Kab. Probolinggo dan sejumlah rekannya.

Eva dijanjikan dibayar Rp 100 ribu. Eva kemudian diajak Yus dan kawan-kawan ke kafe V’gas di komplek Wijaya Theater, Jl. Basuki Rachmad. Yus kemudian meninggalkan V’gas, sementara sejumlah temannya masih nongkrong di kafe tersebut.

Kamis (10/6) dinihari ketika teman-teman Yus hendak meninggalkan kafe, Eva menagih fee pelayanan. Karena dibayar tidak sesuai janji terjadi perang mulut hingga berakhir dengan penganiayaan.

Lapor Polisi

Manajemen Kafe V’gas melaporkan kasus penganiayaan yang terjadi di kafenya ke Polsek Mayangan. ”Kami akui, manajemen kami yang mengirimkan video penganiayaan yang terekam kamera CCTV itu ke Facebook,” ujar Manajer Operasional Kafe V’gas, Bambang Sutedjo ditemui di Mapolsek Mayangan.

Disinggung alasan mem-posting video itu ke Facebook, Titi, panggilan akrab Bambang Sutedjo, mengatakan, karena prihatin terhadap nasib Eva. ”Pelaku penganiayaan dan korban penganiayaan sama-sama tamu kafe kami. Kami prihatin dengan kejadian ini,” ujarnya.

Titi mengaku, kesal karena sejumlah orang menyalahkan sistem keamanan di kafenya. ”Dituduh keamanan kami ceroboh, ada pengunjung yang membawa silet. Terpaksa kasus ini kami angkat ke, untuk membuat pembelaan ke publik,” ujarnya.

Titi menambahkan, saat ribut-ribut di kafenya, Kamis dinihari setidaknya ada 5-6 orang. ”Yang main pukul, siapa, saya tidak tahu,” ujarnya.

Terkait laporan dugaan penganiayaan, Polresta Probolinggo yang kini mengambil alih kasus ini mengaku, sudah mengantongi sejumlah nama pelaku. Tidak hanya polisi yang kelabakan menangani kasus yang telanjur tersebar di dunia maya itu. Pemkot Probolinggo pun membentuk tim guna menuntaskan kasus itu.

”Kasus ini harus dituntaskan, sekaligus menjawab desakan MUI (Majelis Ulama Indonesia, Red.) Kota Probolinggo terkait dugaan praktik maksiat di sejumlah kafe. Selain membentuk tim, kami juga siap berdialog dengan MUI,” ujar Kabag Humas dan Protokol Pemkot Probolinggo, Rey Suwigtyo.

Seperti diketahui, Ketua MUI Kota Probolinggo, KH Romli Bakir mengusulkan, kafe-kafe yang menjadi tempat maksiat dengan menyediakan wanita penghibur dan menjual minuman keras sebaiknya ditutup. isa

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=4928e46bcbe527ef51745fdd83d50cd7&jenis=1679091c5a880faf6fb5e6087eb1b2dc


Tidak ada komentar:

Posting Komentar