Kamis, 17 Juni 2010

Pergi tanpa Pamit

[ Kamis, 17 Juni 2010 ]
Istri Saiful Bahri, yakni Ninik Maisaroh, 42, shock berat sepeninggal suaminya. Sampai tadi malam Ninik tak sanggup menemui Radar Bromo. Tapi, Ninik sempat menceritakan saat-saat terakhir suaminya sebelum menghilang pada Selasa (15/6) pagi.

Ninik menceritakan itu saat bertemu para pengurus MUI Kraksaan, yakni KH Hasan Assyadzili dan Arif Suhari, serta pengurus Yayasan Pemberdayaan Bangsa (YPB) Ahmad Roni Faisol.

Menurut Arif Suhari, dalam cerita Ninik saat itu, Saiful Bahri keluar dari rumahnya pada Selasa (15/6) sekitar pukul 05.00. Saat itu Ninik juga pergi untuk belanja ke pasar.

Saiful Bahri pergi tanpa pamit. Hanya, malam sebelumnya, Saiful sudah mengatakan akan mengantarkan brosur kegiatan seminar. Seminar tersebut akan diselenggarakan pada 7 Juli 2010.

Pagi itu Saiful pergi dengan mengendarai sepeda motor Honda Vario warna biru. Masih menurut cerita Ninik, Saiful tidak membawa dompet saat itu. Jadi, kartu identitas tidak dibawa. Namun, STNK motor ada di dalam jok sepeda motor tersebut.

Setelah pergi pagi itu, Saiful tak kunjung pulang. Ninik jadi heran. Sebab, ia kenal suaminya tak pernah teledor dalam urusan waktu. Hari itu, mestinya pada pukul 06.30 Saiful sudah berangkat mengajar di MAN Pajarakan.

Namun, sampai waktu itu terlewati, Saiful tidak juga pulang. "Berarti Saiful tidak kerja di hari itu," ujar Arif Suhari.

Beberapa kali Ninik mencoba menghubungi Saiful melalui HP. Tapi, menurut cerita Ninik, HP suaminya sudah tidak aktif. Lalu Selasa itu sekitar pukul 16.30, Ninik melapor ke polres Probolinggo. Ia melaporkan suaminya yang sudah menghilang sejak pagi.

Selanjutnya Ninik juga menghubungi Ketua MUI Kraksaan KH Hasan Assyadzili. Ninik ingin menceritakan kecemasannya soal Saiful Bahri yang menghilang. Selanjutnya, kiai Hasan pergi ke rumah Ninik bareng Arif Suhari dan Ahmad Roni Faisol.

Sebelum maghrib, ketiganya sudah tiba di rumah Ninik. Saat itu Ninik mengatakan dirinya merasa kuatir. Bahkan Ninik sampai mengaku pesimis. Jika sampai malam itu suaminya masih belum pulang, Ninik merasa suaminya tidak akan pulang dalam kondisi hidup. "Istrinya sudah sangat pesimis, Mas," ujar Arif Suhari kepada Radar Bromo kemarin.

Pernyataan itu sempat mengundang kecurigaan Arif Suhari. "Tentunya si istri tahu sesuatu," kata Arif Suhari.

Di mata Arif Suhari, Saiful Bahri memang termasuk orang yang aktif. Ia terlibat banyak kegiatan. Tapi, Saiful Bahri selalu bisa membagi waktu untuk menjalankan setiap amanah yang diberikan kepadanya.

Sementara itu, Ahmad Roni Faisol membenarkan jika yang dibawa Saiful Bahri adalah brosur kegiatan seminar. Seminar itu pelaksananya adalah YPB yang diketuai Saiful Bahri.

Menurut Roni, pada Senin (15/6) lalu ia sempat berbicara dengan Saiful. Saat itu Saiful bercerita tentang peristiwa yang dialaminya pada Minggu (14/6). Dalam ceritanya kepada Roni, Saiful menyatakan Minggu itu dirinya sempat akan diserempet sebuah sepeda motor. Bahkan, upaya penyerempetan itu membuat Saiful sampai akan menabrak truk. Tapi untung saja Saiful bisa lolos.

Itu terjadi saat Saiful dalam perjalanan pulang dari Probolinggo. Yakni dari acara seminar YPB di MAN 2 Probolinggo. Roni sendiri juga dari acara tersebut. Namun di tengah jalan, Roni berpisah dengan Saiful. "Itu saja yang saya tahu, Mas," kata Roni.

Sementara itu, Saiful Bahri kemarin memang telah ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Tapi, sepeda motor dan HP yang dibawa Saiful Bahri sejak Selasa pagi, tidak ditemukan. (eem/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=164850

Tidak ada komentar:

Posting Komentar