Kamis, 17 Juni 2010

Guru MAN Dibunuh

[ Kamis, 17 Juni 2010 ]
Juga Jabat Sekretaris MUI Kraksaan

KRAKSAAN - Pembunuhan kembali menggegerkan Kabupaten Probolinggo. Setelah petani Tiris dimutilasi (jadi sembilan bagian) oleh tersangka oknum TNI, kemarin (16/6) guru MAN Pajarakan Mohammad Saiful Bahri, 45, ditemukan tak bernyawa di bawah jembatan Desa Sentong, Krejengan. Diduga kuat ia menjadi korban pembunuhan.

Penemuan mayat Saiful Bahri kemarin menggegerkan warga Sentong. Tubuh lelaki itu mengambang di sungai Rondoningo, tepatnya di bawah jembatan Desa Sentong. Saat ditemukan sekitar pukul 06.00, tubuh Saiful Bahri tertelungkup.

Warga sekitar berdatangan melihat. Lalu ada yang berinisiatif menghubungi Polsek Krejengan. Mendapat informasi itu, Kapolsek Krejengan AKP Supriyadi dan anggotanya bergegas menuju tempat kejadian perkara (TKP).

Lalu dengan dibantu warga, polisi mengevakuasi mayat lelaki itu. Proses evakuasi dilakukan sekitar pukul 07.15. Dari pengamatan Radar Bromo saat ditemukan, mayat Saiful Bahri masih mengenakan pakaian lengkap. Baju warna hitam motif garis putih, celana hitam. Namun tubuhnya sudah kaku. Kedua tangan berada di atas kepala dengan posisi menyilang.

Sementara tubuh korban dipenuhi dengan bekas luka tusuk dan luka bacok. Yakni satu tusukan di bagian perut, satu tusukan di bagian dada sebelah kanan. Luka bacok lainnya ditemukan di dahi dua bacokan. Selain itu, ubun-ubunnya pecah, kepala bagian belakang pecah. Sedangkan di daerah mata dan mulut ditemukan bekas darah.

Setelah dievakuasi, mayat dibawa ke RSUD Waluyo Jati Kraksaan. Sekitar pukul 07.45 mayat tiba di RSUD dan langsung dimasukkan ruang jenazah untuk proses otopsi. Mulanya belum ada yang memastikan identitas jenazah tersebut. Baru setelah pihak keluarga datang, jenazah itu dipastikan adalah Saiful Bahri.

Saiful Bahri dikabarkan sudah menghilang dari rumahnya sejak Selasa (15/6). Baru kemarin pagi ia ditemukan. Tapi dalam kondisi sudah tidak bernyawa, dan mengenaskan.

Saiful Bahri cukup punya nama. Sehari-harinya, dia tidak hanya PNS yang bertugas sebagai guru di MAN Pajarakan. Saiful Bahri juga aktif di sejumlah organisasi. Saat ini ia menjadi sekretaris MUI Kecamatan Kraksaan, sekretaris umum Lembaga Dakwah PCNU Kraksaan, dan ketua Yayasan Pemberdayaan Bangsa Kabupaten Probolinggo.

Kabar meninggalnya Saiful Bahri dengan cara begitu tragis kemarin dengan cepat menyebar. Koleganya berdatangan ke RSUD. Di antaranya adalah KH Tauhidillah Badri dan KH Musthofa Badri.

Keduanya sempat menenangkan istri korban, Ninik Maisaroh, yang sesenggukan setelah melihat kondisi suaminya. Keduanya juga menyarankan pada pihak keluarga agar mayat korban diotopsi. "Agar bisa diselidiki kasusnya," ujar kiai Tauhidillah.

Otopsi berlangsung hingga sekitar pukul 13.00. Selesai otopsi, jenazah dipulangkan ke rumah duka. Dan sekitar pukul 14.30, jenazah Saiful Bahri dikebumikan di pemakaman umum Kelurahan Patokan Kecamaan Kraksaan.

Peristiwa ini langsung jadi sorotan Ketua MUI Kraksaan KH Hasan Assyadzili. Menurutnya, Saiful Bahri adalah salah satu pengurus terbaik. Oleh karenanya, meninggalnya Saiful adalah pukulan telak bagi MUI. "Kami sangat kehilangan beliau," ujarnya.

Ia berharap Polres Probolinggo cepat mengungkap kasus ini. Menurutnya, kejadian yang menimpa Saiful Bahri tergolong yang rumit. Karenanya ia mendukung polres untuk mengusut kasus ini hingga pelakunya tertangkap. "Kejadian ini harus terungkap. Ini tindakan yang tidak bisa dibiarkan," tegas kiai Hasan.

Sementara itu Kapolres Probolinggo AKBP AI Afriandi melalui Wakapolres Kompol Sucahyo Hadi mengatakan, pihaknya masih belum bisa memastikan sebab meninggalnya Saiful. Namun, dari tanda fisik, diduga Saiful mendapat tikaman. Soal motif, Wakapolres menyatakan belum bisa memastikan. "Sedang dalam penyelidikan," ujar Sucahyo.

Kemarin, menurut Wakapolres, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan pada istri Saiful Bahri. Pemeriksaan dilakukan sekitar pukul 09.00. Tapi, hasil pemeriksaan itu belum bisa disimpulkan. Ada saksi lain yang masih harus diperiksa. "Perlu beberapa saksi lagi," ujar Sucahyo.

Polres juga telah melakukan olah TKP. Tapi, lanjut Sucahyo, pihaknya belum bisa memberikan informasi lebih jauh mengenai kasus tersebut. Sebab penyelidikan masih berlangsung. "Mungkin besok (hari ini) ada perkembangan penyelidikan," kata Sucahyo. (eem/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=164851

Tidak ada komentar:

Posting Komentar