Kamis, 26 Agustus 2010

Geger Video Bugil Kamar Mandi

[ Kamis, 26 Agustus 2010 ]
Diduga Perselingkuhan Kades, Dilaporkan ke Bupati

PROBOLINGGO - Kepala Desa Kalianan Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo Didik Mulyono sedang dalam sorotan warganya. Kemarin (25/8) dia dilaporkan beberapa warganya ke bupati, inspektorat dan DPRD setempat. Didik dituding terlibat perselingkuhan, didasarkan pada video bugil seorang wanita di kamar mandi dan ranjang sebuah hotel yang kini tersebar.

Selain warga Kalianan, kemarin juga ada seorang warga Bremi, Krucil BP yang ikut melaporkan. BP adalah suami dari wanita yang ada di dalam video bugil tersebut.

Rombongan warga Kalianan itu datang ke kantor Pemkab Probolinggo di Dringu sekitar pukul 13.00. Saat itu mereka langsung menuju ke kantor inspektorat. Usai dari kantor inspektorat, rombongan langsung menuju pendapa Bupati Probolinggo.

Sayang saat itu Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin sedang istirahat karena lantaran harus menghadiri upacara Yadnya Kasada di Gunung Bromo tadi malam. Rombongan pun langsung melapor ke kantor DPRD Kabupaten Probolinggo

Di kantor DPRD, rombongan berniat melapor ke pimpinan dan komisi A. Tapi, siang kemarin pimpinan dan komisi A juga tidak ada yang ngantor. Saat itu hanya ada Sekwan Rasid Subagio dan dua anggota dewan Agil Bafaqih serta Dedi Suyanto.

Kepada sekwan dan dua anggota dewan, rombongan dari Kalianan itu menyampaikan laporannya. Samsudin, salah satu warga yang ikut melapor mengatakan, masyarakat Kalianan resah dengan tindakan yang telah dilakukan kades.

Menurut Samsudin, sang kades terlibat dalam sebuah video yang mempertontonkan adegan bugil di kamar mandi. Video tersebut berdurasi 1 menit 28 detik. "Kades dengan sengaja merekam tindakan mesum tersebut," ujarnya.

Dalam video yang direkam memakai kamera handphone tersebut, sang kades disebutkan bertindak sebagai orang yang mengambil gambar. Video itu sendiri berisi sebuah wanita yang sedang mandi di sebuah kamar mandi.

Wanita itu dalam keadaan telanjang bulat. Di pertengahan rekaman video tersebut, nampak laki-laki yang merekam adegan tersebut dari pantulan cermin. "Laki-laki yang ada di video tersebut adalah Pak Kades," jelas Samsudin.

Memang di video tersebut gambar lelaki tersebut kurang jelas. "Tetapi kami sudah mengecek di komputer. Kami perbesar gambar itu dan terlihat jelas kalau itu adalah kades, meski hanya terlihat seperempat wajahnya saja," papar Samsudin.

Hal lain yang menguatkan Samsudin dkk adalah sebuah cincin yang bermata batu warna merah yang dikenakan si perekam. Cincin tersebut diduga kuat adalah milik sang kades. "Cincin itu dipakai saat kades pidato dalam acara haflatul imtihan di Kalianan," terang Samsudin.

Video itu ada dua potongan. Selain yang di kamar mandi, juga ada potongan adegan si perempuan berada di atas ranjang. Yang itu durasinya 2 menit. Perempuannya sama. Pada dua rekaman itu memang tidak ada hubungan intimnya. Hanya si perempuan yang direkam dalam keadaan telanjang oleh si lelaki.

Tapi, BP sudah yakin bahwa perempuan dalam video itu adalah istrinya. "Isteri saya sudah mengakuinya," kata BP.

Dari penuturan BP, sang isteri mengakui kalau video tersebut direkam sekitar 5-6 bulan yang lalu. Lokasinya saat itu disebutkan di sebuah hotel. "Saya kurang tahu persis hotel mana," terang pria yang menjadi PTT di Krucil tersebut.

BP pun mengaku sangat kecewa dengan adanya insiden tersebut. "Yang terpenting isteri saya sudah mengaku. Saya tidak menuntut apa-apa," bebernya saat ditemui Radar Bromo. "Yang jelas sekarang ini apa pantas seorang pemimpin desa berbuat seperti itu?" imbuhnya.

Dari keterangan Samsudin, insiden tersebarnya video kamar mandi tersebut bermula ketika HP kades rusak beberapa bulan yang lalu. "Rupanya kades ceroboh. Ketika dibenarkan di konter, tak sengaja video tersebut terdownload," ungkapnya.

"Saat ini kami meminta bupati dan pemerintah serius untuk menangani masalah tersebut. Kami sebelumnya sudah melapor ke kecamatan, tetapi karena belum ada perkembangan, kami putuskan untuk langsung ke bupati, inspektorat dan DPRD," kata Samsudin.

Kades Kalianan sendiri sampai berita ini diturunkan belum berhasil dikonfirmasi Radar Bromo. Beberapa kali dihubungi lewat telepon, HP-nya tidak diangkat.

Sementara itu Camat Krucil Iswinaryo membenarkan adanya laporan dari warga soal itu. "Usai mendapatkan laporan tersebut, kami langsung konfirmasi ke kades. Karena menurut Pak Tinggi (kades, Red) itu tidak benar, kami langsung laporkan hal itu ke pimpinan," jelasnya.

Camat mengaku telah melaporkan hal tersebut kepada bupati langsung dan inspektorat. "Jadi tidak benar kalau kecamatan dikatakan tidak berbuat apa-apa. Kami sudah lapor ke pimpinan," jelasnya.

Sedangkan Kepala Inspektorat Pemkab Probolinggo Abdul Aziz sendiri mengaku laporan itu sudah masuk di stafnya. "Kami perlu pelajari dulu lebih dalam. Saat ini kami masih belum bisa menentukan, karena masih belum mendalami laporan itu," katanya.

Salah satu sumber di Pemkab Probolinggo menyebutkan adanya laporan tersebut juga bermuatan politis. "Yang melapor itu rival dari kades sekarang ini," ujar sumber tersebut. (mie/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=176562

Tidak ada komentar:

Posting Komentar