Selasa, 29 Juni 2010

Semipro Siap Dievaluasi

[ Selasa, 29 Juni 2010 ]
Bappeda Hitung Dampak Ekonomi

PROBOLINGGO - Nasib event Semipro (Seminggu di Kota Probolinggo) sepertinya bakal ditentukan tahun ini. Komisi A DPRD Kota Probolinggo sempat mengeluarkan warning Semipro akan ditiadakn bila gelaran tahun ini tidak sukses. Sebab, anggaran yang dipakai Rp 1,2 M dinilai terlalu besar dan lebih baik dialokasikan untuk program masyarakat.

Untuk menjawab itu semua, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) bekerjasama dengan lemlit (lembaga penelitian) STIA Bayuangga untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Semipro, Pekan KIM dan Apeksi. Tim evaluasi pun sudah terbentuk dan saat ini masih dalam proses pendataan.

Kepala Bappeda Budi Krisyanto membeberkan ada tiga hal yang akan dievaluasi oleh tim. Yaitu dari sisi kebudayaan, obyek wisata kunjungan dan parameter gerakan perekonomian masyarakat.

"Oleh karena itu, kenapa Semipro diadakan waktu liburan sekolah? Supaya masyarakat di Probolinggo ini tidak pergi keluar kota. Mau mengisi liburan tidak perlu keluar kota, cukup di dalam kota dan menghabiskan uangnya disini. Bukan di tempat lain," katanya.

Dampak yang kini sudah terlihat dalam event ini, kata Budi Kris, penjual kerajinan yang biasanya hanya mengandalkan pesanan orang, di pameran mereka bisa menjual kerajinan secara bebas. Untuk pedagang kaki lima atau tukang becak atau profesi apapun yang terlibat dalam Semipro, bisa memanfaatkan moment menghasilkan uang untuk pendidikan anaknya menjelang tahun ajaran baru.

Budi menggambarkan, ada penjual soto yang berdagang di areal keramaian Semipro, dampaknya dagangan sotonya laris. Nah, dari pendapatan itu pedagang soto bisa berbelanja lagi ke pasar dan akhirnya pedagang ayam atau kubis di pasar ikut kena imbas secara tidak langsung.

"Ilustrasinya bisa digambarkan seperti itu. Ada perputaran di sana (perekonomian masyarakat). Saya yakin dampaknya akan banyak jika diulas satu per satu. Untuk evaluasi itu tim evaluasi bekerjasama dengan universitas lokal, lemlit STIA Bayuangga sebagai surveyor independen. Saya tidak mau kalau hanya Bappeda," tegasnya.

Katanya, proses pendataan oleh tim evaluasi berlangsung sejak 26 Juni hingga 3 Juli serta pasca tiga kegiatan tetap dilakukan pemantauan. Evaluasi dilaksanakan di semua kegiatan yang berkaitan Semipro, termasuk Protex, alun-alun, museum, tennis indoor, GOR A Yani dan beberapa tempat lainnya.

Hasil evaluasi baru akan bisa diketahui maksimal dua minggu setelah pelaksanaan Semipro. "Kami juga akan melibatkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Evaluasi ini menjadi faktor penentu untuk Semipro ke depan. Kalau memang tidak efektif, nanti (setelah evaluasi) bisa diketahui," beber Budi kepada Radar Bromo, kemarin. (fa/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=167141

Tidak ada komentar:

Posting Komentar