Senin, 14 Juni 2010

Putri Anggota Dewan Kabur

[ Minggu, 13 Juni 2010 ]
Diduga Dibawa Pacarnya

PROBOLINGGO- Salah seorang anggota DPRD Kabupaten Probolinggo Hj Supriati sedang gundah. Pasalnya sang putri Suci Nikmatul Hidayati, 18, kabur dari rumah sejak Kamis malam (10/6) lalu.

Segala bentuk usaha pencarian sudah dilakukan. Mulai dari mencari ke rumah teman-teman dan saudara, hingga melapor ke polisi. Bahkan, keluarga sudah mendatangi 4 orang pintar alias dukun untuk membantu mencari keberadaan Ida, panggilan Suci Nikmatul Hidayati.

"Sejak Kamis malam kami sudah mencarinya ke mana-mana. Tapi, belum membuahkan hasil. Akhirnya setelah 24 jam, kami lapor polisi," ujar Supriati, saat hendak menjalani pemeriksaan di Polsek Dringu, kemarin (12/6).

Dari informasi yang dihimpun Radar Bromo, sejak masih SMP Suci berteman dekat dengan seorang lelaki berinisial Ev, warga Desa Watu Ungkuk, Kecamatan Dringu. Mereka sangat akrab, bahkan ada yang mengatakan mereka berpacaran.

Tapi, hubungan insan lain jenis itu tidak mendapat restu dari orang tua Suci. Terlebih Suci masih bersekolah. Tapi, dua insan ini terus melanjutkan hubungan itu. "Saya tidak tahu kalau mereka berpacaran. Kepada saya dia ngakunya hanya teman," jelas Supriati.

Sejak lulus SMP keduanya berpisah. Karena Suci melanjutkan ke SMA di salah satu ponpes di Kabupaten Probolinggo. Sejak itulah, Suparti dan keluarganya tidak tahu lagi hubungan antara Suci dan Ev.

Nah, pada saat Suci duduk di kelas 2 SMA, Ev menelepon Suci ke rumah. Tapi, bukan Suci yang mengangkat melainkan Supriati, ibunya. Kepada Supriati, Ev mengungkapkan perasaannya terhadap Suci. Dia bilang tidak bisa hidup tanpa Suci. "Waktu itu saya bilang, kalau masalah jodoh itu di tangan Tuhan. Saya juga bilang jangan ganggu Suci karena masih sekolah," ujar Supriati.

Beberapa bulan lalu, Suci lulus SMA dan pulang dari pondoknya. Rencananya, Suci akan kuliah di Surabaya. "Sebenarnya dia (Suci) mau melanjutkan ke Malang, tapi karena ada Ev akhirnya tidak jadi," ujarnya.

Setelah lama dikira tidak ada hubungan itu, hilangnya Suci dari rumahnya itu dikabarkan kabur dengan Ev. Pasalnya, pada Kamis (10/6) sekitar pukul 18.30 Ev datang menjemput Suci. Dan, sampai kemarin (13/6) belum juga kembali. "Waktu itu yang mengetahui Ev adalah adiknya Suci, Obet. Dia melihat kakaknya dibonceng naik motor Mio," jelas Supriati.

Tak hanya itu, Obet juga sempat mengejar kepergian kakaknya itu. Tapi, tidak berhasil. Hanya saja, Obet sempat mencatat nopol motor Mio yang membawa Suci tersebut. "Siangnya, Suci memang dimarahi sama bapaknya. Karena dia disuruh menjemput saya pukul 13.00, ternyata datang pukul 15.00," jelas Supriati.

Karena dimarahi itulah, Suci ngambek dan mengurung diri di kamar. Melihat itu, ayahnya menyuruh Supriati untuk menemani Suci di dalam kamarnya. Tapi ternyata Suci tidak mau. Ia justru menyuruh sang ibu meninggalkannya sendirian.

Supriati pun menuruti kemauan putrinya itu. Ia langsung menemani suaminya yang saat itu berada di belakang rumah. "Saya tahunya dari Obet, kalau Suci kabur bersama Ev," jelasnya.

Mendapat laporan dari Obet, Supriati langsung mencari tahu keberadaan Suci. Tapi nihil. "Sudah ada 4 dukun, tapi belum membuahkan hasil," ujarnya.

Dari empat dukun itu, mereka semua menyatakan untuk mencari Suci ke arah timur dari rumahnya. Mendapat keterangan dari paranormal itu, Supriati curiga Suci berada di rumah Ev. "Saya sudah ke rumahnya, tapi tidak ada. Saya juga sudah minta tolong kepada keluarganya kalau pulang suruh langsung ke rumah," ujarnya.

Setelah sampai 24 jam, akhirnya kasus tersebut dilaporkan kepada polisi. Setelah laporan kepada polisi, diketahuilah ternyata motor yang digunakan Ev bukan motornya sendiri. Melainkan motor milik temannya, Abdurrahman, 28, warga Watu Ungkuk.

Kemarin (13/6), Abdurrahman pun dipanggil ke Mapolsek. Itu untuk dimintai keterangan berkaitan dengan kasus tersebut. Dari keterangan Abdurrahkan dugaan bahwa Suci kabur bersama Ev makin terang.

Menurut keterangan Abdurrahman kepada polisi, pada Kamis (10/6) sore dirinya bertemu dengan Ev. Saat itulah, Ev mengajak Abdurrahman untuk tukar pinjam motor. Karena sudah saling kenal, akhirnya mereka sepakat.

Abdurrahman membawa motor Vixion-nya Ev untuk ditukar dengan mio miliknya. Sekira pukul 22.00 Abdurrahman dan Ev kembali bertemu di perempatan Lawean Kelurahan Jrebeng Lor, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo. Mereka kembali bertukar motor.

"Tapi, waktu itu dia (Ev) tidak mengajak perempuannya (Suci). Dia (Ev) datang sendirian," jelas Kanitreskrim Aiptu Rosyimin saat mendampingi Kapolsek Dringu AKP Riduwan.

Aiptu Rosyimin menyatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut. Dan, sampai kemarin (12/6) sudah ada dua saksi yang diperiksa. Menurutnya bila benar itu yang terjadi, maka Ev terancam pasal 332 KUHP. "Terancam pasal tersebut karena telah membawa kabur wanita tanpa izin orang tuanya. Ancaman hukumannya, 7 tahun," jelas Kanitreskrim. (rud/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=164205

Tidak ada komentar:

Posting Komentar