Senin, 14 Juni 2010

Boikot Ariel-Luna

[ Senin, 14 Juni 2010 ]
PROBOLINGGO - Beredarnya video mesum dengan pelaku mirip Ariel Peterpan-Luna Maya dan Cut Tari, mendapatkan sorotan PCNU Kabupaten Probolinggo. Di sela konfercab Muslimat PC NU kemarin (13/6) puluhan kader PCNU menggelar aksi damai di depan kantornya sendiri di desa Warujinggo, Leces.

Dalam aksi itu mereka menyatakan sikap menolak pornografi. Lebih dari itu, mereka memboikot artis-artis yang diduga menjadi pemain dalam video mesum tersebut.

"Jangan rusak generasi muda dengan penyebaran video mesum. Tolak Ariel di Probolinggo," teriak salah satu kader NU dalam aksi tersebut.

Dalam aksi damainya tersebut, puluhan aktivis PCNU itu membawa beberapa spanduk dengan tulisan beragam. Ada yang bertulis: Tolak Ariel+Luna di Probolinggo, Boikot bintang porno. Ada pula yang bertulis: Probolinggo anti Pornografi, Ganyang Pornografi di Probolinggo.

Kiai Syaiful Hadi, ketua PCNU Kabupaten Probolinggo mengatakan, aksi damai itu dilakukan sebagai wujud keresahan tokoh masyarakat atas peredaran video mesum tersebut. "Ini (video mesum) bisa merusak generasi muda," katanya.

Karena itu, selama kasus tersebut belum selesai, PCNU menurut Kiai Syaiful Hadi akan memboikot artis-artis yang selama ini diduga terlibat dalam video mesum tersebut. "Probolinggo selama ini identik dengan kota santri. Karena itu jangan dikotori oleh beredarnya video tersebut," ungkap kiai asal Tongas tersebut.

Kiai Syaiful Hadi juga mengatakan, PCNU sangat mendukung petugas kepolisian yang saat ini berupaya mengungkap kasus tersebut. "Masalah ini (video mesum mirip artis) harus benar-benar tuntas. Biar masyarakat tidak resah," jelasnya.

Syaiful Hadi juga berharap petugas kepolisian tidak hanya tuntas mengusut video mesum mirip artis itu saja. "Tetapi terkait semua video mesum yang beredar di internet. Itu sangat meresahkan," tegasnya.

Para orang tua juga diharapkan lebih memantau anak-anaknya agar tidak terpengaruh oleh beredarnya video mesum tersebut. "Sekarang ini video itu sudah menyebar. Di internet-internet gampang ditemukan. Jadi orang tua harus mengawasi anaknya dengan seksama," ungkapnya.

Usai berorasi dan menyatakan sikap, aksi damai itu diakhiri dengan membakar sejumlah poster yang berisi penolakan atas pornografi tersebut. (mie/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=164323

Tidak ada komentar:

Posting Komentar