Senin, 14 Juni 2010

Polisi Punya Gambaran Pelaku

[ Minggu, 13 Juni 2010 ]
Oknum PNS yang Berniat Bobol Kasda

PROBOLINGGO - Belum banyak perkembangan yang diperoleh dalam kasus percobaan pembobolan kas daerah (kasda) Kota Probolinggo senilai Rp 15,5 M. Pemkot belum melaporkan kasus itu secara resmi ke polisi.

Hasil penelusuran dari inspektorat pun belum diketahui. Namun polisi mengaku sudah punya gambaran pelaku.

Kapolresta Probolinggo AKBP Agus Wijayanto menjelaskan kalau kepolisian sudah melakukan koordinasi dengan pihak pemkot, dalam hal ini Dinas Pengelola Pendapatan Keuangan dan Aset (DPPKA). Kapolresta membenarkan bahwa dua orang anggota reskrim sudah menemui Kepala DPPKA Imam Suwoko, Jumat (11/6) lalu.

"Untuk sementara kami masih mencari hal-hal untuk ditangani secara hukum. Pemkot secara proaktif sudah berkoordinasi dengan kami. Belum ada laporan, kami juga menunggu hasil dari inspektorat," ungkap AKBP Agus ketika ditemui di sela kegiatan kirab Adipura, kemarin (12/6) sore.

Seperti diberitakan Radar Bromo, Rabu (9/6) lalu kasda pemkot nyaris kebobolan duit untuk plafon anggaran belanja modal konstruksi jalan. Seseorang yang diduga pegawai di lingkungan pemkot sendiri mencoba mencairkan dana dari bank Jatim. Pelaku yang identitasnya masih dirahasiakan itu mengajukan SP2D (surat perintah pencairan dana) ke kas Bank Jatim di DPPKA sebesar Rp 15,5 M atas nama CV Altor Jaya.

Padahal untuk anggaran belanja itu kasda hanya menyediakan Rp 7.723.113.000. Kecurigaan petugas Bank Jatim muncul setelah berkoordinasi dengan kasda. Bahwa ternyata SP2D itu palsu. Pelaku memalsukan tandatangan para pejabat yang berwenang mencairkan dana termasuk Kepala DPPKA Imam Suwoko. Pelaku juga memalsukan form aplikasi milik BPKP.

Sebenarnya tidak sulit bagi pemkot untuk mengetahui siapa pelaku yang meletakkan pengajuan SP2D tersebut. Sebab, di loket kasda sudah dipasangi CCTV yang dapat merekam jejak aktivitas siapapun yang bertransaksi di kantor yang berada di sisi selatan pemkot tersebut.

Setelah dilacak, dalam SP2D tercantum rekening untuk mentransfer uang. Rekening di Bank Jatim atas nama Didik Kurniawan itu baru dibuka sehari sebelum pelaku menjalankan aksinya, Selasa (8/6) lalu. Nama CV Altor Jaya juga tidak terdaftar dan proyek tersebut belum dilelang. Wali Kota Probolinggo Buchori telah menegaskan kalau pihaknya masih menunggu hasil telaah dari inspektorat baru kemudian melapor ke polisi.

Ketika ditanya soal pelaku yang bakal membobol kasda, Kapolresta AKBP Agus mengaku sudah mengetahuinya. "Sudah ada gambaran," cetusnya. Namun untuk memastikan apakah pelaku termasuk jaringan atau lebih dari satu orang, polisi masih menunggu perkembangan penanganannya.

"Meskipun belum ada laporan resmi (dari pemkot), kami sudah duduk bersama dan ada tim. Kalau barang bukti, hasil koordinasi dari tim reskrim sudah ditunjukkan beberapa fotokopi berkasnya yang diajukan oleh pelaku," ungkap kapolresta yang masih belum tahu pasal apa yang dikenakan kepada pelaku. (fa/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=164201

Tidak ada komentar:

Posting Komentar