Rabu, 15 September 2010

Korban Petasan Disambangi DPRD

Rabu, 15 September 2010 | 05:35 WIB
Eko (kanan) disambangi rekannya DPRD

PROBOLINGGO - Pasca terkena ledakan petasan, Eko Laksono (32), anggota DPRD Kota Probolinggo dijenguk rekan-rekannya. Tidak sekadar menjenguk, para anggota DPRD itu juga memberikan “wejangan” kepada Eko agar tidak main petasan lagi.

Sisi lain, Polresta Probolinggo juga mulai mengusut asal-usul petasan yang mengakibatkan dua jari Eko terputus. Eko mengaku, petasan itu awalnya dibeli Hasan (15), tetangganya dari seorang penjual petasan.

Selasa (14/9) siang sejumlah anggota Komisi A DPRD bertandang ke rumah Eko di Kel. Pakistaji, Kec. Wonoasih, Kota Probolinggo. “Kebetulan Komisi A sidak pegawai di sejumlah kelurahan, kami sempatkan untuk menjenguk rekan kami, saudara Eko yang terkena petasan,” ujar Ketua Komisi A, As’ad Anshari.

Karena Eko masih menjalani perawatan kesehatan di RSUD, anggota Komisi A DPRD harus menunggu beberapa jam. Begitu tiba di rumahnya, Eko langsung mendapatkan “wejangan” dari sesama anggota DPRD.

Sampeyan itu lho, kok masih suka main petasan,” ujar As’ad. Sebagai anggota DPRD seharusnya memberikan contoh kepada masyarakat agar menjauhi petasan.

“Ya saya kapok main petasan. Mudah-mudahan tidak ada lagi korban petasan seperti saya,” ujar Eko sambil menunjukkan luka bakar di telapak tangan kanannya akibat petasan. Dikatakan dirinya tidak mengira petasan seukuran gelas air minum dalam kemasan bakal meledak di tangannya.

Seperti diketahui, Minggu (12/9) malam lalu Eko mengaku, mendapatkan petasan berdiameter sekitar 10 Cm itu dari tetangganya, Hasan. Bersama Hasan dan Anshori, dua tetangganya, Eko kemudian menyulut petasan itu di dekat rumahnya.

Anshori menyulut petasan itu dengan nyala rokok. Eko bermaksud melemparkan petasan itu ke udara, tetapi lebih dulu meledak di tangannya. Akibatnya, dua jari yakni telunjuk dan jari tengah putus. Pangkal jari jempolnya dijahit dengan 15 jahitan, sementara sebagain kulit telapak tangannya mengelupas.

Operasi Plastik

Terkait dengan putusnya dua jari tangannya, Eko mengaku pasrah karena tidak bisa disambung lagi. Apalagi kedua ujung jari itu sudah hancur akibat ledakan petasan. “Agar kulit telapak tangan saya pulih, dokter Akbar Khuddah menyarankan agar saya menjalani bedah (bedah plastik, Red.),” ujarnya.

Yang jelas, akibat ledakan petasan itu, dokter spesialis bedah (SpB) itu memperkirakan, luka di tangan Eko baru sembuh sekitar sebulan lagi. “Diambil hikmahnya saja. Mudah-mudahan tidak ada lagi yang terkena petasan,” ujar Wiwik Inawati (30), istri Eko.

Terkait musibah ledakan petasan, Eko mengaku sempat diperiksa personel polisi dari Polresta Probolinggo. “Tadi pagi saya sempat ditanya oleh polisi terkait asal-usul petasan,” ujarnya.

Polisi dari Satreskrim Polresta itu mengaku, butuh petunjuk kemungkinan ada pembuat dan pengedar petasan di Kota Probolinggo. “Ya saya katakan, petasan itu dari tetangga saya, Hasan. Hasan beli Rp 20 ribu dari seseorang yang tidak dikenal,” ujar Eko.

Kasat Reskrim Polresta, AKP Agus K.I. Supriyanto yang dihubungi terpisah mengaku, tidak bisa menjerat anggota DPRD yang menjadi korban petasan. “Tidak ada apa-apa, yang bersangkutan hanya menjadi korban petasan. Belum diketahui siapa yang membuat dan mengedarkan petasan itu,” ujarnya via handphone (HP)-nya, Selasa (14/9) sore. isa

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=7c511c50fc46ab6186428f3e9eb91a66&jenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c

Tidak ada komentar:

Posting Komentar