Rabu, 01 September 2010

Dokumentasi Tim TV One di Kota Probolinggo

Jumat, 27 Agustus 2010

Menindaklanjuti penerimaan Otonomi Award pada (4/8) di The Empire Palace, Surabaya oleh Pemerintah Kota Probolinggo, PT. Lativi Mediakarya (TV One) yang berkantor di , Jl. Rawa Terate II No.2, Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta, mengadakan dokumentasi tentang seluk beluk Kota Probolinggo yang telah dimulai (24/8) untuk acara TV, Protret Garpu.

Hari Rabu (25/8), tim TV One yang terdiri Priduction Manager, Nia Eka, Director, Billy Cristian, Host, Jenny Tan, cameraman, Bastoni, Soundman, Yazid dan Marketing, Lifarman, melanjutkan dokumentasi pembuatan video di TWSL (Taman Wisata Study Lingkungan) Kota Probolinggo. Pembuatan video menghadirkan Walikota Probolinggo sebagai sumber informasi, yang didampingi oleh Kepala BAPPEDA, Budi Krisyanto.

“Begitu rindang ya pak, sampai saya begitu kerasan, kepingin tinggal lebih lama hingga menunggu waktu buka puasa. Binatang – binatangnya juga lumayan lengkap”, tutur Jenny Tan.

“Ya Alhamdullilah mbak, namanya juga usaha bersama Masyarakat Kota Probolinggo, sampai begitu rindang serta adanya berbagai macam jenis binatang maskipun belum bisa dikatakan lengkap”, jawab HM. Buchori.

“Rencananya isi TWSL ini akan bertambah lagi, yaitu seperti jerapah, macan tutul, dan gajah, tapi masih menunggu waktu dan anggaran yang akan dipersiapkan lebih dulu”, tambah HM. Buchori.

Kemudian pembuatan video dilanjutkan ke Aloon – Aloon sebagai salah satu Pioner aset Kota Probolinggo. Di Aloon – aloon tapatnya didepan Tugu 17 yang dibimbing oleh Ketua DPRD Komisi C Kota Probolinggo, H. Sulaiman, menyampaikan tentang anggaran yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Probolinggo dengan salah satunya pengembangan Aloon – aloon supaya lebih terjaga kelestariannya.

Selanjutnya perjalanan dilanjutkan ke Taman Pengolahan Sampah Akhir (TPSA). Di TPSA didampingi oleh Kepala BLH, Imanto, Budi Krisyanto dan salah satu pegawai di TPSA, Retno Widasari. Jenny tan bertanya, ”Biasanya setiap instansi kan mempunyai slogan, ngomong – ngomong di TPSA sendiri slogannya apa”, ungkapnya.

”Slogannya simpel kok mbak, tidak terlalau rumit. Yang penting masyarakat bisa mengingatnya, yaitu Buang No, Kumpul Yes, dan Olah Yes Ok”, tegas Budi Krisyanto.

Tim TV One kemudian melanjutkan perjalanan pengambilan dokumentasi ke Taman Manula di jalan Soekarni Hatta Kota Probolinggo, pertokoan, bangunan – bangunan peninggalan Belanda, seperti GPIB (Gereja Protestan Indonesia bagian Barat) atau biasa disebut Gereja Merah yang terletak di jalan Suroyo No. 32 dan Taman Seribu Taman yang terdapat di pinggiran jalan Ketapang Kota Probolinggo.

Last Updated ( Selasa, 31 Agustus 2010 )

Sumber: http://probolinggokota.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=336&Itemid=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar