Selasa, 31 Agustus 2010

Isu Santet di Probolinggo, Dua Orang Tewas

Selasa, 31 Agustus 2010 | 09:29 WIB

PROBOLINGGO - Isu santet kembali meruyak di Kab. Probolinggo bahkan menimbulkan dua korban jiwa.

Orang yang mengaku disantet, Asmar (16) dan yang dituding sebagai tukang santet, Fadli Saiman (65), keduanya warga Desa Alassapi, Kec. Banyuanyar sama-sama tewas.

”Terus terang kami merasa prihatin dengan adanya kasus santet ini. Kami berharap masyarakat bisa menahan diri,” ujar Bupati Hasan Aminuddin saat buka puasa bersama 1.000 anak yatim di Pantai Bentar, Senin (30/8).

Polisi diminta mengusut tuntas kasus yang menewaskan dua orang warga Dusun Kramat, Desa Alassapi itu.

Kepala Desa Alassapi, Dwi Jatmiko, menceritakan, bermula ketika Asmar yang sakit tidak kunjung sembuh dibawa ke RSUD Waluyo Jati, Kec. Kraksaan, Minggu (29/8) siang sekitar pukul 14.00. Sekitar pukul 17.00, Asmar yang dalam perawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD meninggal dunia.

Desas-desus pun berkembang, sakitnya Asmar diduga karena disantet tetangganya Fadli Saiman. Apalagi setelah jenasah Asmar tiba di rumah duka sekitar pukul 20.00, sebagian massa pun marah.

Bahkan Fadli Saiman yang malam itu ikut melayat jenasah Asmar sempat akan dihakimi massa. ”Saya berusaha menenangkan warga. Untuk menghindari amuk massa lebih lanjut, Fadli dimita meninggalkan rumah duka,” ujar Kades Jatmiko.

Fadli kemudian diamankan warga di rumah Tikun, sekitar 50 meter dari rumah duka. Sementara itu, Ustad Abdul Wafa berusaha menenangkan massa yang menyerbu rumah Tikun.

Malam itu juga Muspika Banyuanyar didatangkan. Tujuannya untuk menenangkan kedua belah pihak sekaligus membuat kesepakatan damai. Intinya, keluarga Asmar tidak lagi melayangkan tudingan, kematian Asmar karena santet.

Dari keluarga Asmar tampak Sain (45), paman Asmar dan Matrawi (65), kakek Asmar. ”Saat itu dibuat kesepakatan, keluarga Asmar tidak lagi menuduh bahwa Fadli menyantet Asmar. Semuanya setuju,” ujar Kades Jatmiko.

Namun ketika proses damai itu belum selesai, Ustad Abdul Wafa mengabarkan, massa telah bertindak anarkis menganiaya Fadli. ”Saya kaget, ternyata Fadli Saiman telah tewas dikeroyok massa,” ujar Kades.

Fadli diduga dikeroyok massa yang bersenjatakan celurit, pentungan, dan batu. Hal itu terlihat dari luka bacok dan lebam di sekujur tubuhnya. isa

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=e897198fa6a77ab95753b79935ced012&jenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c

Tidak ada komentar:

Posting Komentar