Rabu, 01 September 2010

Siapkan Semipro 2010

[ Rabu, 01 September 2010 ]
PROBOLINGGO - Pemkot Probolinggo semakin pede (percaya diri) menggelar event Semipro (Seminggu di Kota Pobolinggo) tahun depan. Pasca menelaah evaluasi dampak Semipro 2010, pemkot menyatakan konsisten bakal menggeber Semipro 2011.

"Pemkot sepakat akan melaksanakan Semipro 2011. Semipro tetap dilaksanakan dan lebih ditingkatkan lagi. Segera bentuk tim dan menyusun programnya, bulan Oktober (2010) harus sudah jadi lalu dianggarkan dalam RAPBD 2011," tegas Wawali Bandyk Soetrisno saat rapat evaluasi Semipro di ruang Puri Manggala Bhakti, Senin (30/8) lalu.

Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Dispobpar), panitia Semipro 2010 dan Bappeda sudah merampungkan tugasnya melakukan evaluasi dari berbagai aspek. Dispobpar lebih pada kritik dan saran kegiatan Semipro 2010, sedangkan Bappeda dari aspek ekonomi, budaya dan pariwisata masyarakat setempat.

Panitia Semipro memberikan paparan bahwa sosialisasi Semipro masih kurang efektif. Pengaturan jadwal kegiatan sering berubah-ubah alias tidak fix. Banyak kegiatan tidak berorientasi pada penggalian seni budaya dan potensi kota. Semipro hanya fokus di tengah kota. Penyelenggaraan pameran kurang nyaman. Kemeriahan Semipro masih kurang dan banyak kegiatan tidak berizin.

Saran lain dari kalangan muspida, satker, perusahaan, lembaga masyarakat dan perorangan: Semipro perlu tema. Perlu ditambah kegiatan lomba yang bersifat prestasi. Kobuda (kontes busana daun) perlu ditampilkan kembali, memberdayakan potensi lokal hingga perlu peran aktif seluruh elemen masyarakat.

Sedangkan Bappeda juga punya evaluasi yang melibatkan sebuah lembaga penelitian. Penelitian itu didasarkan pada pengumpulan data dan observasi lapangan selama gelaran Semipro 2010 di alun-alun, terminal Bayuangga, GOR A Yani, museum dan tingkat hunian hotel. Obyek penelitian UKM, PKL, sopir angkutan, tukang becak dan hotel.

Dalam data itu, UKM pendapatan rata-rata per hari Rp 1.131.481, selama Sempiro dan KIM (kelompok informasi masyarakat) sekitar Rp 7.920.369. Pendapatan PKL perhari rata - rata sebesar Rp 210.944, rata-rata selama Semipro jadi sebesar Rp 1.476.608.

Pergerakan ekonomi pada saat Semipro 2010 juga dilihat dari sisi pendapatan sopir angkutan kota. Jika perhari pendapatannya sebesar Rp 67.155, selama Semipro berlangsung jadi sebesar Rp 470.085.

Pendapatan tukang becak perhari rata-rata sebesar Rp 29.474. Lalu pendapatan rata-rata selama Semipro jadi sebesar Rp. 206.319 di semua titik lokasi digelarnya Semipro dan KIM.

Berikutnya, terjadi peningkatan hunian hotel selama Semipro 2010 yang mencapai rata - rata 100 persen. "Peningkatan hunian hotel selama Semipro, KIM dan Apeksi rata-rata 100 persen. Tidak tahu lagi tahun depan apa bisa mencapai 100,1 persen kalau tidak ada Apeksi dan KIM," kata Kepala Bappeda Budi Krisyanto saat memaparkan hasil evaluasinya.

Dalam penelitian itu juga membeber data angka pengeluaran pengunjung Semipro. Sebanyak 55,32 persen pengunjung membelanjakan Rp 50.000 s/d Rp. 100.000. Lalu, 23,40 persen pengunjung membelanjakan kurang dari Rp 50.000. Disusul 17,02 persen pengunjung membelanjakan Rp 100.000 s/d Rp 200.000. Dan 04,26 persen pengunjung membelanjakan lebih dari Rp 200.000.

Saran dan tindak, lanjut Budi Kris, adalah pembinaan lanjutan terhadap peran UKM, PKL dan jasa transportasi. "Ini yang menjadi PR (pekerjaan rumah) kita bersama bagaimana dengan peran UKM, PKL dan jasa transportasi. Memaksimalkan lembaga tourism untuk mempercepat dampak wisata," jelasnya.

Usai mendengar paparan dari Dispobpar dan Bappeda, Wawali Bandyk Soetrisno yang memimpin rapat mengatakan roh-nya Semipro adalah wisata, wisata ada wisata alam dan buatan (event). Bandyk mengatakan tidak ada salahnya di Semipro melihat sumber daya alam misalnya potensi pelabuhan. Untuk potensi SDM (sumber daya manusia) tentang kegiatan islami untuk menunjang potensi lokal.

Dalam pertemuan yang juga dihadiri Ketua Panitia Semipro 2010 Heru Jhudiarto dan wakil dari kepolisian Kasat Intel AKP Setyo Agus Tri Widodo itu ada kesimpulan: Semipro bakal lanjut ke tahun 2011.

Audah ada gambaran beberapa acaranya. Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) misalnya berancang-ancang gelar lomba renang Gili Ketapang - Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP), triatlon dan lomba canoe di PPP.

Pemantapan rencana digelarnya Semipro 2011 pun sudah nampak gregetnya. Pemkot bahkan siap untuk membeberkan hasil evaluasi plus minusnya Semipro 2010 ke pihak legislatif. "Plus minusnya akan dilaporkan ke legislatif setelah lebaran," kata Budi Kris.

Wawali Bandyk juga meminta agar penyusunan tim (panitia) dan program segera dibentuk. Ia juga menyadari ketika pemerintah membuat kegiatan pasti akan ada dampak yang dirasakan oleh masyarakat.

"Pemerintah tidak semata-mata seperti perusahaan (profit), tapi ada segi sosialnya. Pemerintah mengeluarkan biaya banyak yang yang merasakan juga masyarakat seperti PKL, tukang becak atau perhotelan," tuturnya.

"Pokoknya segera susun programnya dan harus dilaksanakan. Oktober harus sudah ada. Kalau tidak, bisa mundur semua. Ini kaitannya dengan pengajuan proposal untuk partnership dengan perusahaan," sambung Bandyk. (fa/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=177641

Tidak ada komentar:

Posting Komentar