Selasa, 24 Agustus 2010

Mendak Tirta Dimulai

[ Selasa, 24 Agustus 2010 ]
SUKAPURA - Mulai kemarin (23/8) ritual menjelang Yadnya Kasada dimulai. Salah satunya adalah Mendak Tirta atau pengambilan air suci untuk upacara di Pura Luhur Poten (Lautan Pasir).

Air suci diambil dari air terjun Makadipura di Kecamatan Lumbang. "Kami dari wilayah Probolinggo ambil air suci di sini (Makadipura)," ungkap Doyoadi, salah satu pemangku air suci. Ia bersama tujuh orang bertugas melaksanakan ritual pengambilan air suci.

Ritual itu sendiri dilaksanakan di sumber air Madakaripura, tepatnya di air terjun yang terdapat di lokasi wisata tersebut. Dari tempat masuk, para pemangku harus berjalan sekitar 1 km menuju lokasi air terjun.

Sebelumnya menurut Doyoadi, pihaknya melakukan beberapa persiapan. "Kami persiapkan sesaji dan Gumbeng (tempat dari bambu untuk mengambil air suci, Red)," ungkapnya. Sesaji itu terdiri dari 2 tandan pisang, 2 lembar sirih, sedikit pinang, sedikit kapur dan dua uang gepeng. "Itu namanya Gedang Ayu," jelas Doyoadi.

Mereka semua memakin dua jenis seragam. Ada yang berseragam hitam dan ada yang putih. "Yang berpakaian hitam itu baju suku Tengger dan yang putih itu baju untuk upacara keagamaan," jelas Doyoadi. Total ada 5 orang yang berbaju hitam dan 3 sisanya berbaju putih.

Selama mengambil air suci, perjalanan yang dilalui menuju sumber cukup sulit. Sebab, jalan setapak di beberapa titik yang terdapat di Makadipura rusak. Total ada 3 titik yang rusak dan kerusakan terparah di titik kedua. Akibatnya, para pemangku dan pengikutnya sesekali harus berjalan menelusuri pinggiran sungai.

Setelah berjalan sekitar 45 menit, mereka tiba di lokasi air terjun. Persiapan ritual pun dimulai. Para pemangku menyiapkan sesaji di atas sebuah bangku yang terbuat dari bambu.

Para pemangku lantas membacakan doa-doa dan membakar beberapa serabut kelapa. Sekitar 15 menit kemudian, beberapa pemangku dan pengikutnya masuk ke air terjun dan mengambil air suci. Dilanjutkan dengan ritual pembacaan doa-doa. Baru setelah itu sesaji dilarung di aliran sungai yang mengalir dari sumber air terjun tersebut.

Dari informasi yang diterima Radar Bromo, prosesi tersebut sudah dua tahun terakhir dilaksanakan di Probolinggo. Sebelumnya, pengambilan air suci hanya dilaksanakan di Widodaren (Pasuruan).

Setelah Mendak Tirta di empat wilayah suku Tengger (Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, Malang), mereka langsung menuju Pura Luhur Poten (Lautan Pasir). Di sini mereka akan melakukan upacara agama bersama. (d7x/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=176208

Tidak ada komentar:

Posting Komentar