Selasa, 24 Agustus 2010

Lurah Tilep Raskin

Selasa, 24 Agustus 2010

Tertangkap Basah Warganya
PROBOLINGGO - SURYA-
Bagi seorang pemimpin, keteladanan adalah syarat mutlak, namun tidak dengan Rukayat, 42, Lurah Pohsangit Kidul, Kademangan, Kota Probolinggo. Ia ditangkap warganya sendiri saat berusaha menjual beras untuk warga miskin 31 karung.

Akibatnya, pria yang baru enam bulan menjadi lurah Pohsangit Kidul ini, oleh puluhan warganya digelandang ke Mapolsekta Kademangan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Peristiwa menggemparkan ini, berlangsung Senin (23/8), sekitar pukul 00.30 WIB dini hari, saat warga sedang tertidur lelap. Ceritanya, malam itu, Misnadi bersama empat rekannya, masing-masing Mulyadi, Saiful, Muis, dan Sateman, sedang melakukan ronda.

Saat berkeliling, kelima warga RT 3/RW 3, kelurahan setempat itu, memergoki dua orang yang sedang menarik gerobak memuat beberapa karung beras. Tahu kejadian itu, mereka berlima menyelinap di balik pohon untuk memastikan dibawa ke mana beras tersebut. Ternyata, kedua orang yang diketahui bernama Sugito ketua RT 3 /RW3, dan Jumat, warga setempat, memasukkan puluhan karung beras itu ke rumah ketua RT.

Mengetahui hal itu, mereka membiarkan aksi kedua orang tersebut. Rupanya, pengintaian Misnadi bersama keempat rekannya, diketahui istri Sugito dari dalam rumahnya. Tahu aksi suaminya ada yang mengintai, tanpa pikir panjang istri Sugito, keluar rumah dan menemui Rukayat, lurahnya di masjid.

Menerima laporan seperti itu, tanpa berlama-lama Rukayat menuju rumah Sugito. Sebelum sampai ke tempat yang dituju, Rukayat dicegat oleh Misnadi. Dengan gesitnya, celurit yang dibawa Misnadi dikalungkan ke leher bagian belakang lurahnya, sedang tangan kiri Misnadi, memegang erat kerah baju Rukayat. “Karena gelap saya tidak tahu kalau yang saya tangkap itu lurah saya,” tandas Misnadi.

Beruntung, dalam peristiwa di kegelapan malam itu, Rukayat cepat mengaku kalau dirinya lurahnya, sehingga pertumpahan darah dapat dicegah. Kemudian Misnadi menanyakan hendak dibawa kemana beras tersebut. Awalnya, Rukayat mengaku bahwaa beras tersebut hanya dipindah tempat dari kantor kelurahan rumah Sugito. Namun, setelah didesak, Rukayat mengaku bahwa beras bantuan dari Pramuka itu, hendak dijual.

Misnadi juga menjelaskan, malam itu, Rukayat meminta agar apa yang ia lakukan bersama dua warganya tidak dilaporkan ke polisi. Setelah bernegosiasi dengan keempat rekannya, diputuskan permasalahan ini harus diproses secara hukum. “Pak lurah mengajak kita untuk berdamai. Yah kami tolak, karena ini menyangkut beras orang miskin. Lantas apa kata warga, kalau kami melindungi orang salah,” tepis Misnadi.

Misnadi bersama puluhan warga membawa ketiga orang yang tertangkap tangan memindah beras dari kantor kelurahan itu ke kantor kelurahan. Taklama kemudian, dua orang petugas dari Polsekta Kademangan, datang. Kemudian mereka beramai-ramai membawa ketiganya berikut barang buktinya 31 karung beras ke Mapolsekta Kademangan.

Sanemo, sekretaris lurah dan Sugiono, perangkat Pohsangit Kademangan membenarkan bahwa beras yang digondol lurahnya beras bantuan dari Pramuka. Namun, mereka tidak tahu mengapa beras tersebut dipindah.

AKP Mahmud, Kapolsekta Kademangan mengatakan, kasus Lurah Rukayat masih dalam pemeriksaan petugas penyidik.

“Sekarang ketiganya masih diperiksa. ” katanya di Mapolsekta Kademangan. n st35

Sumber: http://www.surya.co.id/2010/08/24/lurah-tilep-raskin.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar