Minggu, 11 Juli 2010

Paket Konversi Mulai Didistribusi

[ Sabtu, 10 Juli 2010 ]
PROBOLINGGO - Program konversi minyak tanah (mitan) ke elpiji di Kota Probolinggo mulai dijalankan. Distribusi paket konversi kemarin (9/7) dilakukan di dua kelurahan, Wiroborang dan Pohsangit Kidul.

Pendistribusian di Kelurahan Wiroborang dihadiri oleh Wawali Bandyk Soetrisno didampingi Kepala Dinas Koperindag Widiharto, Camat Mayangan Hasan dan Lurah Wiroborang Endarwati. Hadir juga konsultan PT Intermedia Grafika dan pihak Pertamina Hanggowo.

Lurah Endarwati menyampaikan di wilayahnya tercatat ada 1685 KK yang dapat konversi. Sejumlah 92 di antaranya adalah usaha mikro. Di Kelurahan Wiroborang terdiri dari 4 RW dan 27 RT.

"Setelah dari kelurahan, RT dan RW kembali titik masing-masing tempat pembagian paket konversi. Yang bertanggungjawab membagikan paket konversi kepada warga adalah RT dan RW," katanya.

Pada kesempatan itu, Wawali Bandyk menyerahkan kompor kepada perwakilan warga. Perwakilan komisi B DPRD Moeasim juga menyerahkan tabung gas elpiji 3 kg.

Saat memberikan sambutan, Wawali Bandyk menegaskan pihak pertamina melalui konsultan yang ditunjuk sudah melaksanakan pendataan sejak pertengahan Mei lalu. Baru pada awal bulan Juli launching bisa terlaksana. "Mestinya sebelumnya. Tapi, mau bagaimana manusia hanya bisa berencana," tuturnya.

Pemerintah menekankan agar setiap pendistribusian dibarengi dengan praktik atau simulasi langsung kepada masyarakat yang menerima paket konversi. Oleh karena itu RT dan RW harus mengetahui bagaimana cara membuka, memasang tabung hingga tingkat bahayanya.

"Terjadinya hal-hal yang tidak baik itu karena ada kesalahan. Kalau gas berada di tempat terbuka, begitu gasnya keluar, pasti langsung hilang. Usahakan tempatnya (meletakkan) gas di tempat terbuka. Berat gas elpiji ini lebih berat dari udara. Jangan sampai karena khawatir lalu diletakkan di atas pohon," ujar wawali menyindir kejadian di Kelurahan Mangunharjo.

Barang-barang yang dibagikan oleh pemerintah dan diterima oleh masyarakat berlogo SNI (standar nasional Indonesia). Artinya, seluruh barang tersebut sudah dicek dan terbukti memenuhi standar yang telah ditentukan. "Dicek dulu, dicoba. Kalau tidak paham segera tanya ke RT," imbuh Bandyk.

Pihak Pertamina Hanggowo, menjelaskan terkait safety, banyak kejadian tabung meledak karena human error. Warga lupa mematikan kompor, berakibat kebocoran gas lalu ditinggal pergi setelah pulang ke rumah menyalakan listrik langsung terjadi ledakan elpiji.

Paket yang dibagikan berupa kompor, regulator, selang, klaim, tabung, kartu hijau dan leaflet. Ia menghimbau agar masyarakat membaca petunjuk penggunaan yang ada di dalam leaflet, jika perlu ditempelkan di dapur.

"Antisipasinya gampang. Dapur harus ada ventilasinya. Bisa dilihat contohnya UMKM (usaha) tidak pernah terjadi kebakaran karena tabung diletakkan di luar. Jika terjadi kebocoran gas akan hilang kena angin," beber Hanggowo.

Ia mengibaratkan naik sepeda motor juga berbahaya, tetapi jika warga tahu penggunaan yang benar maka tidak akan terjadi apa-apa. Demikian juga listrik yang termasuk berbahaya, apabila penggunaan sesuai listrik tidak bahaya. "Eman-eman sudah dapat jatah dari pemerintah hanya disimpan. Kalau ditanya jawabannya menyakitkan, katanya takut," ucap Hanggowo.

Ditemui usai launching, Hanggowo berkata masyarakat tidak perlu menambah aksesoris pada regulator atau tabung elpiji karena justru menambah berat. "Kalau tabung yang diterima rusak bisa dibawa ke pangkalan dan diganti," tuturnya.

Wahyu, salah satu warga yang menerima paket konversi mengaku sangat senang. Meskipun ia sudah menjadi pengguna elpiji 3 kg sejak setahun lalu. Ia mendapat jatah dua, karena punya usaha mikro berjualan keripik tales. "Senang, saya punya tambahan kompor. Tidak usah takut karena sudah biasa pakai elpiji," kata pemuda yang tinggal di Jl Serma Abdurrahman tersebut.

Diketahui, selain Kelurahan Wiroborang, kemarin distribusi juga dilaksanakan di Kelurahan Pohsangit Kidul. Jatah konversi di Pohsangit Kidul sebanyak 2004 paket. Hari ini giliran konversi di Kelurahan Ketapang dan Kelurahan Sumberwetan. (fa/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=169083

Tidak ada komentar:

Posting Komentar