Selasa, 01 Juni 2010

Proyek Air Bromo Rp 12 M

Selasa, 1 Juni 2010 | 09:16 WIB

PROBOLINGGO - Sukses memasok air bersih ke Pulau Giliketapang melalui pipa bawah laut, Pemkab Probolinggo bakal mengalirkan air di Gunung Bromo menuju empat kecamatan. Proyek air bersih untuk warga di belahan barat Kab. Probolinggo itu bakal didanai APBN dan APBD Kab. Probolinggo sebesar sekitar Rp 12 miliar.

”Ada dua sumber air di kawasan Gunung Bromo yang bisa dimanfaatkan untuk proyek air bersih,” ujar Ketua Bappeda Kab. Probolinggo, Drs Tanto Walono MSi, Senin (31/5). Keduanya, sumber Widodaren di Desa Ngadisari, Kec. Sukapura dan sumber Umbulan di Desa/Kec. Sukapura.

Tanto menambahkan, Jumat (28/5) lalu, Dirjen PU Cipta Karya, Budi Susilo dan anggota DPR RI dari Dapil Pasuruan-Probolinggo, Adjie Massaid meninjau kedua sumber air itu. Sejumlah pejabat Pemkab dan Direktur PDAM Kab. Probolinggo, Riyadi Hamdani juga ikut hadir.

”Sumber yang potensial dialirkan hingga Tongas adalah sumber Umbulan di Sukapura,” ujar mantan Camat Sukapura itu. Sementara itu sumber Widodaren di Gua Widodaren yang selama ini digunakan untuk sarana ritual upacara warga Tengger, debitnya terlalu kecil.

”Sumber Widodaren yang debitnya 10-15 liter per detik hanya dimanfaatkan untuk tiga desa, Ngadisari, Jetak, dan Wonotoro,” ujar Tanto. APBN bakal mengucuri dana sekitar Rp 1 miliar untuk proyek perpipaan sepanjang 15 km yang bersumber dari Widodaren.

Sementara itu sumber Umbulan di Sukapura yang debitnya 150 liter per detik diharapkan bisa memasok air bersih bagi warga di belahan barat Kab. Probolinggo. Selama ini di musim kemarau, kawasan itu sering dilanda krisis air bersih.

Air dari sumber Umbulan bakal dipasok menuju desa-desa di empat kecamatan, Tongas, Sumberasih, Lumbang, dan Wonomerto. ”Untuk membangun jaringan pipa dari Sukapura-Tongas sepanjang 28 kilometer diperlukan dana Rp 11 miliar,” ujar Tanto.

Dana sebesar itu sebagian besar bakal dipenuhi dari APBN. ”Sementara sharing dari APBD hanya untuk studi kelayakan, itu pun dari APBD 2009,” ujarnya.

Hasil studi kelayakan itu kemudian diajukan ke pemerintah pusat. Dan kedatangan Dirjen PU Cipta Karya ke Sukapura untuk mematangkan rencana proyek air bersih itu. ”Proyek air bersih Widodaren dan Umbulan bakal didanai APBN 2010 dan APBN 2011,” ujar Tanto.

Krisis Air Bersih

Seperti diketahui, kawasan barat Kab. Probolinggo setiap kemarau panjang dilanda krisis air bersih. Warga pun terpaksa berburu air hingga ke lembah-lembah, bahkan sebagian warga memanfaatkan air sungai yang tersisa.

Saat puncak kemarau panjang, sebagian desa di belahan barat itu pun mendapatkan dropping air bersih dari mobil tangki PDAM. “Mudah-mudahan proyek ini kelak bisa memenuhi kebutuhan warga akan air bersih,” ujar Tanto.

Khusus pemenuhan air bersih bagi warga di belahan timur Kab. Probolinggo, Pemkab sudah membangun jaringan air bersih yang bersumber dari Sumber Tancak, Kec. Tiris.

Wilayah tengah dipasok dari sumber air Ronggojalu yang memanfaatkan pipa air PDAM peninggalan Belanda. Air dari Ronggojalu pula yang kemudian dialirkan ke Pulau Giliketapang melalui pipa bawah laut. isa

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=6a5ba36bafb16a25adb69e53350ed406&jenis=1679091c5a880faf6fb5e6087eb1b2dc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar