Selasa, 01 Juni 2010

Motif Asmara Masih Kuat

[ Selasa, 01 Juni 2010 ]
Sebelumnya pihak TNI sempat menepis keterlibatan Serma Niman dalam kasus mutilasi dengan korban Hartono ini. Tapi, setelah melalui pemeriksaan oleh Denpom Malang, Serma Niman betul-betul menjadi tersangka pelakunya.

Serma Niman adalah anggota TNI yang kini bertugas di Koramil Kraksaan. Lelaki berumur 43 tahun itu adalah warga asli Desa Andungsari, Tiris. Tapi, berdasar fotokopi KTP yang ditemukan di lokasi pembunuhan, Serma Niman terakhir berdomisili di Jl KH Samanhudi, Kelurahan Wiroborang, Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo.

Niman cukup hapal dengan seluk beluk hutan kopi tempat mutilasi itu terjadi. Maklum, kebun kopi milik Perhutani tersebut dikelola oleh orang tua Niman.

Lalu apa sebenarnya yang menjadi motif percekcokan Niman dengan Hartono yang berujung mutilasi? Sampai kemarin Denpom Malang masih tertutup soal itu. Hanya, dari informasi beberapa sumber, motif asmara masih menguat.

Dari informasi sumber-sumber Radar Bromo terungkap bahwa Hartono disebut-sebut sempat berboncengan dengan istri Niman, yakni Siti Nur. Itu terjadi beberapa hari sebelum pembunuhan.

Rupanya kabar itu sampai ke telinga Niman. Saat itu sebenarnya biduk rumah tangga Niman dan Siti Nur sedang goyah. Mereka disebutkan pisah ranjang. Tapi, diboncengnya Siti Nur oleh Hartono, tetap saja membuat Niman tak terima.

Nah, saat bertemu dengan korban pada Senin (10/5) jelang maghrib itu, Niman disebutkan sempat mempersoalkan masalah itu. Tapi, Hartono menyangkal, bahkan menyinggung-nyinggung pasal keretakan hubungan Niman dengan istrinya.

Lalu, seperti yang terjadi dalam rekonstruksi kemarin, Hartono yang disebutkan kali pertama menghunus celurit. Namun, sebelum sempat Hartono mengayunkan celurit, Niman lebih dulu menembakkan pistol FN modifikasinya. "Saya refleks," kata Niman dalam rekonstruksi.

Salah satu sumber kuat Radar Bromo lainnya, menjelaskan motif asmara tersebut merupakan akumulasi dari konflik antara Niman dengan korban. Sebelum beredar kabar kedekatan Hartono dengan Siti Nur, hubungan Niman dengan Hartono sudah renggang.

Gara-garannya mereka beda pendapat terkait pemilihan kepala Desa (Pilkades) Andungsari sebelumnya. "Korban itu bertentangan dengan tersangka. Saudaranya tersangka itu maju dalam pilkades Andungsari lalu," kata sumber tersebut.

Walau tidak sampai berujung kontak fisik, ketaksepahaman terkait pilkades itu diduga masih memicu dendam Niman terhadap Hartono. Dan kabar diboncengnya Siti Nur oleh Hartono menjadi puncak kemarahan Niman.

Sayangnya, Wadan Denpom Mayor CPM Didik Haryadi saat ditemui Radar Bromo di lokasi rekonstruksi kemarin enggan memberikan keterangan soal motif sebenarnya. "Lebih jelasnya ke bagian penerangan Kodam V Brawijaya," katanya. (mie/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=161743

Tidak ada komentar:

Posting Komentar