Selasa, 18 Mei 2010

Duga Pelaku Lebih dari Satu - Temukan Juga KTP Serma Niman

[ Selasa, 18 Mei 2010 ]

KRAKSAAN - Penyelidikan atas kasus mutilasi Hartono alias To, 30, warga Dusun Kongsi Desa Andungsari, Tiris Kabupaten Probolinggo terus berkembang. Yang terbaru, nama Serma Niman, anggota TNI dari Koramil 0820/12 Kraksaan kembali jadi perhatian. Sebab, di antara barang bukti yang ditemukan polisi ternyata ada juga fotokopi KTP atas nama Niman.

Kemarin (17/5) Polres Probolinggo kembali membeber hasil Labfor Mabes Polri cabang Jatim. Di situ terungkap ada identitas Serma Niman yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP).

Yakni berupa satu lembar fotokopi KTP atas nama Niman. Dalam KTP ber NIK 3574031512670005 itu dijelaskan Niman beralamat di Jl KH Samanhudi, Wiroborang, Mayangan Kota Probolinggo. Pekerjaannya tertulis sebagai TNI.

Fotokopi KTP milik Niman itu ditemukan dalam satu bungkusan bersama pistol FN, 11 butir peluru dan beberapa barang bukti lainnya seperti kikir, obeng, pen gergaji, pir (pegas), tali doreng. Semuannya terbungkus dalam sapu tangan warna biru bermotif kembang-kembang.

Selain ditemukannya fotokopi KTP, masih dalam bungkusan kain berwarna biru itu juga ditemukan identitas lain milik Niman. Yakni selembar bukti setoran tunai bank BCA senilai Rp 900 ribu. Setoran itu juga atas nama Niman, tertanggal 15 Maret 2010.

Meski ada beberapa barang bukti yang beridentitas Serma Niman, namun Polres Probolinggo masih belum mengambil kesimpulan. "Ini adalah hasil temuan di lapangan. Masih kami dalami terus," kata Kasatreskrim AKP Heri Mulyanto kemarin.

Seperti diberitakan sebelumnya, Hartono alias To, 30, ditemukan tewas dengan tubuh termutilasi hingga jadi sembilan bagian. Hartono adalah warga Dusun Kongsi, Desa Andungsari. Tapi, tubuh bapak satu anak -istrinya kini hamil anak kedua- itu ditemukan termutilasi di tengah hutan kopi di Dusun Segaran Duwes, Desa Andungsari.

Sembilan bagian tubuh Hartono ditemukan dikubur terpisah di lima lubang. Potongan-potongan tubuhnya ditemukan pada Selasa (11/5) sebanyak enam potongan dan Rabu (12/5) sebanyak 3 potongan.

Meski sudah mendapatkan hasil otopsi dari jenazah korban, namun Polres Probolinggo sampai kemarin (17/5) juga masih belum menentukan siapa tersangka mutilasi yang menggegerkan Tiris tersebut.

Yang jelas menurut Kasatreskrim dari hasil yang didapat dari TKP kasus tersebut sudah mulai mengerucut. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini sudah terungkap," harap Kasatreskrim.

Dari hasil penyelidikan sementara, diduga pelaku mutilasi Tiris ini berjumlah lebih dari satu orang. Namun, ketika dimintai keterangan secara spesifik pelaku tersebut, Kasatreskrim masih belum berani menjawab.

Perkembangan lain dari penyelidikan kasus ini adalah peluru yang ditemukan bersarang di dada kiri korban berdiameter 9 mm. Sedangkan senpi jenis FN yang ditemukan di TKP dijelaskan Kasatreskrim merupakan senpi pabrikan yang telah dimodifikasi.

Karena sudah dimodifikasi itu tidak menutup kemungkinan meski di batangnya tertulis Browning Hi-Fi power automatic cal 4,6 mm made in Belgium, namun bisa memuntahkan peluru berdiamater 9 mm.

"Kejelasannya kami masih menunggu hasil labfor untuk cek sidik jari di pistol itu. Sampai sekarang masih belum keluar hasilnya. Kami juga masih terus mencari keterangan untuk memperkuat penyelidikan," beber Kasatreskrim.

Sampai sejauh ini untuk mengungkap kasus mutilasi Tiris, Polres telah memeriksa 12 saksi. "Di antaranya keluarga, tetangga dan yang berkaitan dan mengetahui keberadaan korban," jelas Kasatreskrim. (mie/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=158995

Tidak ada komentar:

Posting Komentar