Selasa, 04 Mei 2010

Bupati dan Wabup Giliran Disensus

[ Selasa, 04 Mei 2010 ]
KRAKSAAN-Pelaksanaan sensus penduduk (SP) 2010 ternyata memakan biaya yang tidak sedikit. Di tingkatan nasional anggarannya mencapai Rp 3,3 T. Sementara di tingkatan Kabupaten Proboliggo anggarannya mencapai Rp 10-13 M.

Hal tersebut diungkapkan oleh kepala BPS Sutomo di sela-sela kesibukannya mendampingi proses sensus penduduk di rumah sejumlah pejabat Pemkab Probolinggo. Anggaran tersebut merupakan biaya operasional secara keseluruhan sensus.

Di Kabupaten Probolinggo ini petugas sensusnya mencapai 2.349 orang. "Kebanyakan anggota BPS (Badan Pusat Statistik) Kabupaten Probolinggo sendiri, 24 di antaranya adalah pegawai kontrak," kata Sutomo.

Sensus di Kabupaten mulai digelar sejak 1 Mei lalu dan direncanakan selama sebulan penuh atau sampai 31 Mei. Nah, kemarin giliran pejabat teras Pemkab Probolinggo yang disensus. Diantaranya Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo.

"Sebenarnya kami berniat melakukan sensus kepada Pak Bupati dan Wabup pada hari pertama. Cuma karena kesibukan beliau, baru hari ini kami bisa melakukan sensus. Orang pertama yang disensus di Kabupaten adalah Pak Ketua DPRD (Ahmad Badawi)," ungkap Sutomo.

Kemarin (3/5) wakil Bupati Probolinggo mendapat giliran sensus sekira pukul 09.00. Sebelum disensus, Wabup Salim sempat memberikan beberapa saran terhadap tim sensus agar lebih valid dalam mengorek data.

Wabup menjelaskan selama ini masih banyak warga di desa-desa yang memakai nama alias. "Misalnya ada orang bernama Ahmad, ia memiliki anak bernama Eni. Biasanya malah lebih dikenal orang dengan nama Pak Eni. Jangan sampai keliru," pesannya.

Dalam kesempatan tersebut Wabup menjelaskan keluarganya sedang tidak full team. "Anak-anak masih sekolah," katanya. Tim sensus pun menyadarinya. Cuma tim sensus meminta wabup untuk memanggil sang istri untuk disensus juga. Tak berselang lama Fatimah Tuzzahrah istri wabup pun datang dengan memakai baju serba hitam. "Perkenalkan ini istri tercinta saya," ujar Wabup sambil memperkenalkan istrinya.

Tim sensus yang didampingi kepala BPS pun langsung mengajukan beberapa pertanyaan kepada wabup beserta isteri. Siang harinya sekira pukul 13.30, giliran Bupati Probolinggo disensus.

Bupati Hasan Aminuddin yang didampingi sang istri Tantry Hasan Aminuddin pun menerima tim sensus tersebut. Hasan menyampaikan agenda sensus tersebut cukup penting. Karena itu Hasan berharap agar pendataan sensus dilakukan lebih akurat. "Jangan hanya mengejar target saja. Tetapi harus benar-benar valid," pesannya.

Menanggapi hal tersebut Sutomo pun menjelaskan proses pelaksanaan sensus tahun ini dilaksanakan lebih teliti. Dalam setiap kali sensus ada 4 orang yang melakukannya. Dengan begitu, sensus yang dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. (mie/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=156403

Tidak ada komentar:

Posting Komentar