Selasa, 05 Oktober 2010

Probolinggo Siapkan Batik Terpanjang

Batik terpanjang ini diharapkan bisa dicatat oleh Museum Rekor Indonesia (Muri).
Senin, 4 Oktober 2010, 21:00 WIB
Elin Yunita Kristanti
(SP/Ikhsan Mahmudi)

SURABAYA POST – Berkaitan dengan Hari Batik Nasional 2 Oktober 2010, sejumlah perajin batik di Kota Probolinggo menyiapkan batik terpanjang pada Jumat (8/10) mendatang.

Batik terpanjang ini diharapkan bisa dicatat oleh Museum Rekor Indonesia (Muri).

Akhir pekan lalu, 11 perajin batik mendatangi DPRD Kota Probolinggo. Kepada Komisi B DPRD, mereka mengutarakan keinginan memecahkan rekor Muri. Namun, mereka mengaku tidak mempunyai dana cukup untuk menghelat acara monumental itu.

’’Terus terang kami kesulitan dana menggelar acara pemecahan rekor Muri itu,” ujar Ketua Paguyuban Batik Kota Probolinggo Nani Kastib. Dikatakan, dana sekitar Rp 45 juta untuk perhelatan itu cukup berat jika harus ditanggung para perajin batik yang masuk kategori usaha kecil mikro (UKM) itu.

Meski dengan bondho nekat (bonek), 11 perajin batik siap membuat kain batik sepanjang 100 meter. Kain sepanjang itu akan dihiasi 651 motif berbeda, sesuai dengan Hari Jadi Kota Probolinggo ke-651 yang jatuh pada 4 September lalu.

Dengan jumlah perajin “sesedikit” itu, untuk membuat 651 motif, maka setiap perajin dibebani mengerjakan 72-73 motif batik yang berbeda. Suatu beban pekerjaan yang lumayan berat demi menghitung hari menjelang “Hari H”, Jumat mendatang.

Melihat kondisi perajin batik yang masih pemula, Asisten Ekonomi Drs Matalil pun menyarankan agar keinginan mereka tidak muluk-muluk.

“Pendapat saya, lebih baik perajin memecahkan rekor penjualan 1.000 atau 5.000 kain batik per hari,” ujarnya.

Namun, Ketua Komisi B DPRD, Sri Wahyuningsih berharap Pemkot Pobolinggo memfasilitasi para perajin batik tersebut. Pemecahan rekor Muri itu dinilai sebagai momen kebangkitan perajin batik di Kota Probolinggo.

Jika dicermati, tak banyak publik Probolinggo sendiri yang mengenal bati khas kotanya. Mereka hanya mengenal, kain bermotif mangga dan anggur itu sesekali dikenakan para pegawai di lingkungan Pemkot Probolinggo.

Batik Kota Probolinggo mulai mencuat di ajang lomba cipta busana batik yang digelar PKK Jatim, Mei 2010 lalu. Dua karya batik bermotif Ayu Bestari dan Semarak Mangga Anggur terpilih sebagai juara.

Bahkan Myta Agustina warga Jl, MT Haryono dan Siswanto, warga Jl Hayam Wuruk yang menelurkan dua karya batik itu awalnya mengaku bukan perajin batik. Myta, warga Kel Jati, Kec Mayangan, Kota Probolinggo awalnya dikenal sebagai perajin kerajinan tangan.

Sementara itu Siswanto yang lebih dikenal dengan panggilan Wasis lebih “parah” lagi. Perajin UKM bordir itu mengaku awalnya tidak mengenal desain batik sama sekali.

Myta mengaku, mengembangkan usaha batik sejak akhir 2009 lalu. Ketekunan mengantarkan perempuan itu bisa membatik. Kain motif Semarak Mangga Anggur karya Myta awalnya sekadar coba-coba untuk dikhususkan untuk mengikuti lomba. Ketika kain bermotif mangga dan anggur selesai, kebetulan ada lomba cipta batik di tingkat provinsi.

• VIVAnews

Sumber: http://jatim.vivanews.com/news/read/181137-probolinggo-siapkan-batik-terpanjang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar