Kamis, 06 Mei 2010

Heli Menhut Tersesat

Kamis, 6 Mei 2010 | 07:45 WIB

Lamongan - Surya- Helikopter yang ditumpangi Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dan rombongan terpaksa mendarat di salah satu desa di Kabupaten Jombang, Rabu (5/5), akibat koordinat tujuan tidak diberikan dengan benar.

Sebelumnya Menhut mengunjungi dua titik untuk melihat pengelolaan hutan yang melibatkan perusahaan besar dan masyarakat. Menhut tengah menuju ke Desa Sambeng di Lamongan untuk melihat hutan masyarakat desa binaan Perum Perhutani.

Informasi yang diperoleh Kompas.com, helikopter sebelumnya terbang berputar-putar mencari tempat mendarat yang aman karena tidak melihat titik pendaratan apa pun.

“Kami sempat mendarat di halaman sekolah untuk bertanya ke penduduk sekitar. Setelah hampir satu jam, helikopter Menhut berangkat kembali menuju koordinat terakhir yang dilaporkan panitia acara dari Perhutani,” kata salah seorang rombongan menteri.

Akibatnya, kunjungan Zulkifli ke Lamongan sempat tertunda sekitar satu jam. Sedianya menhut tiba di Sambeng pukul 14.30, tapi molor hingga pukul 15.30.

Dalam pertemuan dengan para anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di Pendapa Kecamatan Sambeng, Lamongan, Zulkifli mengatakan, program kebun bibit rakyat yang digagas oleh departemen kehutanan mulai dikampanyekan.

Sebelumnya, dalam kunjungan ke Probolinggo, Zulkifli sempat terkejut mengetahui perputaran uang kayu sengon dan sejenisnya di Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo bisa menembus angka Rp 15 miliar per bulan.

Angka tersebut, dilontarkan Wakil Bupati Probolinggo Salim Qurays, melalui pengeras suara di depan menteri, puluhan undangan muspida dan ratusan warga di Koperasi Alas Mandiri KTI, Desa Kertosuko, Kecamatan Krucil, Rabu (5/5).

Perputaran uang yang cukup fantastis itu, lantaran di Kecamatan Krucil, terdapat sedikitnya 12.000 hektare lahan yang ditanami kayu Sengon dan sejenisnya seperti Kayu Balsa dan Jabon. Tiap kibik kayu sengon milik warga, bisa laku terjual hingga Rp 400.000. “Bahkan di sini, rata-rata sudah punya sepeda motor, mobil juga sudah banyak, termasuk naik haji gara-gara sengon,” ujar Salim Qurays. n iit/tiq

Sumber: http://www.surya.co.id/2010/05/06/heli-menhut-tersesat.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar