Kamis, 06 Mei 2010

Mengenal Ketua Tanfidz Terpilih PCNU Kraksaan H. Nasrullah A. Suja'i

[ Kamis, 06 Mei 2010 ]
Janji Lanjutkan Program Sebelumnya

Sebelum Konfercab PCNU Kraksaan, nama Ketua Tanfidz terpilih H. Nasrullah A. Suja'i kurang diperhatikan. Orang hanya mengenalnya sebagai kepala MI Nahdlatul Ulama (MI NU) Kraksaan. Namun pada ajang Konfercab, dirinya mendapat dukungan terbanyak. Siapa sebenarnya dia?

ABDUR ROHIM MAWARDI, KRAKSAAN

Tak banyak yang tahu siapa dan bagaimana sosok H. Nasrullah A. Suja'i. Sebagai kepala MI NU Kraksaan, penampilannya biasa saja. Seperti kebanyakan kepala madrasah, dia biasa memakai baju safari, kopyah hitam dan sepatu dinas.

Radar Bromo pun berusaha mengenalnya lebih jauh dengan menemuinya di kantor MI NU, beberapa waktu lalu. Saat itu Suja'i masih berada di Masjid Jami' Ar-Raudlah Kraksaan. "Masih salat, Mas," ujar seorang satpam MI NU.

Sekembalinya dari masjid, Suja'i langsung menuju ruangannya. Penampilannya sederhana. Memakai seragam guru MI NU, bersarung dan sebuah sajadah terselempang di bahunya. Kaca mata yang biasa ia kenakan, ia tanggalkan sementara.

"Sudah tadi, Mas? Perlu dengan saya?" sapa Suja'i begitu bertemu Radar Bromo. Setelah berbincang sebentar, Suja'i mengajak Radar Bromo ke ruangannya. Dia berbicara tentang banyak hal. Salah satunya, menyegerakan salat begitu mendengan adzan sebagai panggilan salat. "Saya ganti sarung di kantor, lalu ke masjid," ujarnya.

Dia lantas membuka sebuah buku yang terlihat sudah tua. Buku tersebut lumayan tebal. Sedikit terlihat lapuk, pertanda sering dibuka dan digunakan. Sejenak, Suja'i membuka lembar demi lembar buku tersebut. "Ini buku agenda saya yang terbaru. Sejak tahun 1998," tuturnya.

Suja'i mengaku selalu menulis setiap hal yang dilaluinya. Kebiasaan itu ia mulai sejak muda. Dengan menulis kata Suja'i, akan membantu mengingat peristiwa yang berlalu. "Ingatan manusia terbatas. Kalau ditulis, masa lalu akan sangat mudah diingat," jelasnya tentang alasannya menulis itu.

Suja'i sendiri mulai berkecimpungan di kepengurusan NU sejak muda. Jabatan strategis yang pertama ia duduki adalah sekretaris cabang IPNU Kraksaan. Posisi itu didapatnya pada 1976.

Selanjutnya, Suja'i meniti karir di NU. Jabatannya mulai wakil ketua IPNU Kraksaan, sekretaris MWC NU Kraksaan, LP Ma'arif Kraksaan, hingga sekretaris cabang NU. Pada periode 2005-2010, Suja'i duduk sebagai wakil ketua PCNU Kraksaan.

Lalu pada Konfercab PC NU Kraksaan pada 25 April, Suja'i berhasil menjadi ketua tanfidz terpilih untuk periode 2010-2015. "Jadi saya mengabdi di kepengurusan NU selama 34 tahun," ceritanya.

Waktu yang lama itu mampu dia lalui, karena Suja'i memiliki pandangan khusus tentang NU. Dia berpandangan, kepengurusan NU tidak bisa disamakan dengan kepengurusan parpol.

Karena itu menurutnya, jangan mencampuradukkan NU dengan politik. "NU harus pro aktif memperjuangkan kepentingan umat. Bukan kepentingan politik," tegasnya.

Sebab NU adalah organisasi rahmatan lil 'alamin. Karena itu bagi Suja'i, merupakan sebuah keharusan untuk membangun organisasi NU. Ke depan, Suja'i bahkan sudah berencana mengembangkan NU sesuai amanat konferensi. "Terutama bidang ekonomi," lanjutnya.

Suja'i juga berjanji tidak akan merombak program pengurus sebelumnya. Kepengurusannya malah akan melanjutkan keberhasilan program pengurus periode sebelumnya. "Agar efektif programnya. Lanjutkan yang ada, buat terobosan yang belum terlaksana," katanya. (*/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=156823

Tidak ada komentar:

Posting Komentar