Senin, 06 September 2010

Kritik Zakat Masal

[ Senin, 06 September 2010 ]
PROBOLINGGO - Pembagian zakat secara masal di beberapa daerah yang tak jarang sampai menimbulkan jatuh korban, jadi perhatian Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin. Secara pribadi ia mengaku tidak sependapat dengan pembagian zakat secara masal, apalagi sampai menimbulkan korban.

"Secara pribadi saya kurang sependapat dengan maraknya pembagian zakat secara masal itu," kata Hasan kala menghadiri acara buka bersama Nasdem (Nasional Demokrat) Jatim dengan PCNU Kabupaten Probolinggo di Tongas, Sabtu (4/9) lalu.

Menurut Hasan, zakat merupakan kegiatan yang bermuatan sosial, kemasyarakatan dan kemanusiaan. "Seharusnya dengan zakat itu bisa mengangkat dan memudahkan kaum-kaum penerima zakat yang dilanda kesusahan," jelasnya.

Tetapi pada beberapa kali kesempatan agenda zakat masal, justru yang terjadi sebaliknya. Orang-orang yang tidak mampu harus bersusah payah untuk mendapatkan zakat karena tidak terkelola dengan baik. "Tak jarang sampai ada yang pingsan karena berdesak-desakan," ujarnya.

Hasan lantas sedikit membandingkan dengan pengalaman yang pernah ia temui dikala ia melakukan umrah di awal Ramadan lalu. Diceritakannya, Saat itu ada seorang bapak yang mengajak anaknya ke masjid. Di masjid itu sang anak lantas bersedekah.

"Ada dua hal kebaikan yang bisa dilihat dalam kejadian yang cukup sederhana itu. Pertama sang bapak sudah beribadah dengan mengajak anaknya ke masjid dan yang kedua bersodaqoh," jelas Hasan.

Menurut Hasan yang baik itu dermawan mencari si penerima sedekah. "Tetapi di Indonesia justru sebaliknya. Penerima sodaqoh harus mencari si dermawan. Sedangkan dermawannya sendiri banyak yang riak," tutur Hasan. (mie/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=178402

Tidak ada komentar:

Posting Komentar