Rabu, 22 September 2010

Kos, Kuras Harta Bu Kos

[ Rabu, 22 September 2010 ]
PROBOLINGGO - Ninik Achsaniyah, 41, warga Kelurahan Sukabumi, Mayangan Kota Probolinggo tertipu mentah-mentah oleh pasangan suami istri yang kos di rumahnya. Yakni pasangan Didik Gunawan, 35, dan Eni Maryati, 22. Pasutri itu berhasil menguras harta benda Ninik setelah berpura-pura ngekos.

Dari rumah Ninik, pasutri Didik-Eni berhasil membawa kabur motor Honda Beat, perhiasan emas seberat 6,5 gram, duit Rp 1 juta dan sebuah handphone (HP) Nokia. Ninik langsung melaporkan kasus tersebut ke SPK (Sentra Pelayanan Kepolisian) Polresta Probolinggo, Jumat (17/9) lalu. Wanita single parent itu berharap polisi bisa segera menangkap pasutri penipu tersebut.

Dari informasi yang dihimpun Radar Bromo, waktu itu Nanik mendapat tugas dari kantornya untuk membeli solar di Pertamina Surabaya. Ninik pun meninggalkan rumahnya tanpa dikunci dan hanya menitipkannya, termasuk anaknya, kepada pasutri Didik-Eni.

Pada hari itu juga, sekitar pukul 11.00, Didik menghubungi Ninik dengan menggunakan HP milik Rahma, 10, putri Ninik. Waktu itu, Didik mengatakan kalau dirinya disuruh menjemput keponakannya, oleh Rahma dan Julvi. Tanpa curiga, Ninik mengiyakan niat baik Didik.

Lalu, Didik langsung meluncur ke rumah Nurul, adik Ninik, dengan mengendarai motor Honda Supra X 125 milik Didik. Tak lama kemudian, Didik datang dengan membawa serta dia anak Nurul.

Empat bocah itu pun bermain di rumah Ninik. Tapi, tak lama kemudian Eni mendatangi mereka dan mengajak bermain di luar rumah. Eni membawa empat bocah itu bermain di sebuah pos kamling yang jaraknya agak jauh di sisi selatan tempat kosnya. "Mungkin saat itu, suaminya (Didik, Red) melakukan aksinya," ujar Ninik.

Tak lama kemudian, Eni mengajak empat bocah itu pulang. Sampai di rumah, Eni menyuruh mereka membeli bisckuit di sebuah toko waralaba di Jl A Yani, Kota Probolinggo. "Waktu itu, saya tidak tahu karena saya masih di Surabaya," jelas Ninik, kemarin (21/9).

Dengan naik becak, empat bocah itu dengan senang berangkat membeli makanan. Begitu mendapatkan apa yang mereka inginkan, empat bocah itu langsung pulang. Sampai di rumah, empat bocah itu mendapati Didik dan Eni tidak ada.

Mereka pun mencoba mencari mereka, tapi tak juga ditemukan. Tak hanya itu, Rahma juga mendapati motor milik ibunya lenyap dari rumah. "Saya tidak tahu kemana. Setelah saya pulang, om dan tante sudah tidak ada," aku Rahma.

Ninik mengaku saat itu dirinya masih di Surabaya. Dan, tidak mendengar kabar kalau motor, uang dan barang-barang berharga milik putrinya hilang. "Saya tidak tahu. Begitu tiba di rumah, tahu-tahu di sini sudah banyak orang," ujarnya.

Ninik baru mengetahui kejadian itu setelah tiba di rumahnya, Jumat (17/9) sore. Ia pun langsung melaporkan kasus tersebut ke SPK Polresta Probolinggo. Setelah dilakukan pengecekan, ternyata tidak hanya motornya yang dibawa kabur.

Pasutri itu, juga membawa kabur SIM dan STNK atas nama korban. Dua barang berharga itu, berada di dalam jok motor yang baru dibeli sekitar sebulan lalu itu. Pasutri itu, juga meninggalkan KTP (kartu tanda penduduk) beralamat di Jember.

Jumat (17/9) malam itu juga, Ninik bersama petugas dari SPK langsung meluncur ke Jember. Ternyata, alamat yang tercantum di KTP itu hanyalah alamat sebuah kos-kosan juga. Di Jember Ninik dan polisi bertemu dengan mantgas ibu kos pasutri tersebut.

Nah, mantan ibu kos itu membenarkan kalaupasutri tersebut pernah kos di rumahnya. Dan, juga pernah melakjukan hal yang sama dengan apa yang dialami oleh Ninik. "Katanya (mantan ibu kosnya), mereka juga penah menipu," jelas Ninik.

Anehnya, pasutri itu meninggalkan motor Ninik di Jember. Tapi, sudah dalam keadaan tidak ada pelat nomornya. "Kemungkinan besar plat nomornya sudah dibuka, dan dibawa pelaku," ujar salah seorang petugas kepolsian. (rud/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=180392

Tidak ada komentar:

Posting Komentar