Rabu, 22 September 2010

Cemburu, Kepruk Kepala Tetangga

[ Rabu, 22 September 2010 ]
PROBOLINGGO- Rasa cemburu membuat Jumaati gelap mata. Perempuan asal Kelurahan Kanigaran Kulon, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo ini nekat mengepruk kepala tetangganya sendiri, Husni, 38, dengan batu.

Akibatnya, Husni mengalami luka memar di dahi kirinya. Pada wajah ibu empat orang anak itu juga ada beberapa luka bekas cakaran. Ia pun dilarikan ke RSUD dr Moh Saleh Kota Probolinggo.

Peristiwa itu bermula dari kabarr perselingkuhan antara Husni dengan Miskar, suami Jumaati. Bahkan, Husni dikabarkan pernah tidur dengan Miskar di areal persawahan.

Tak nyaman dengan desas-desus itu, sekitar pukul 07.00 kemarin (21/9) Husni mendatangi rumah Jumaati yang jaraknya sekitar 100 meter dari rumahnya. Husni ingin bertanya siapa yang telah menyebar kabar perselingkuhan tersebut. "Saya tidak nyaman mendengar itu, karena saya tidak pernah melakukannya," ujar Husni.

Tapi sayang saat ditanya soal itu, Jumaati tidak mau memberitahu. Jumaati malah meminta Husni untuk tidak membahas kabar tersebut. "Dia (Jumaati) sempat minta maaf kepada saya. Dan, meminta untuk tidak mendengarkan omongan orang," ujarnya.

Meski demikian, Husni mengaku tetap tidak nyaman dengan omongan orang-orang yang telah menuduhnya tidur dengan suami orang. Karena itu, Husni terus mendesak Jumaati untuk memberitahukan siapa yang telah menyebar kabar itu.

Lagi-lagi, Jumaati meminta Husni untuk tidak membahas masalah itu lagi. Mendapati itu, Husni pulang ke rumah sepupunya, Lusita. Jarak rumah Lusita, juga tak jauh dari rumah Jumaati.

Entah bagaimana awalnya, tak lama setelah itu Husni dan Jumaati kembali bertemu. Mereka bahkan terlibat cekcok mulut. Dan, menurut Husni Jumaati tiba-tiba menjambak rambutnya dan memukulnya dengan batu.

Husni pun tak sempat menghindar, pasalnya Husni tidak mengetahui kalau Jumaati akan memukulnya dengan batu. Menurutnya, saat itu Jumaati tidak mengambil batu di tanah. "Dia mengambil batu dari balik kutangnya," ujar Husni.

Tak hanya itu, Husni juga mengaku dikeroyok oleh empat orang. Yakni, putri Jumaati, Tut, sepupunya, Si, dan adiknya, Tia. Beruntung, pertikaian itu segara diketahui warga sekitar dan mereka langsung dilerai.

Dari perkelahian itu, Husni mengalami luka pada kepalanya dan mengeluarkan banyak darah. Husni langsung dilarikan ke RSUD oleh keluarganya. Kejadian itu pun dilaporkan ke polsek Mayangan.

Petugas dari Polsek Mayangan kemarin sempat menjenguk Husni di RSUD dan menanyakan kondisinya. Kepada polisi pun Husni mengaku masih pusing dan mual. "Sampai sekarang masih pusing, Pak" ujarnya, kemarin (21/9).

Petugas medis pun mengatakan kalau Husni masih pusing, ia bisa beristirahat maksimal 2 jam di ruang IRD. Kalau lebih dari itu, maka ia harus memesan kamar untuk opname. "Kita tunggu 2 jam dulu, nanti kalau lebih dari itu bisa langsung pesan kamar," ujar salah seorang petugas medis.

Tak lama kemudian, suami Husni, Hasan, 38, datang ke RSUD. Hasan mengaku sangat terkejut mendengar istrinya berkelahi karena dicemburui orang. Padahal, menurutnya selama puluhan tahun berumah tangga dirinya tak pernah mendapati istrinya neko-neko.

"Saya tidak percaya kalau dia akan berbuat seperti itu. saya tidak terima, karena ini juga menyangkut masalah nama baik. Dan, ini harus terus diproses secara hukum," ujarnya. (rud/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=180415

Tidak ada komentar:

Posting Komentar