Rabu, 22 September 2010

Hujan Angin Mulai Bawa Korban

[ Rabu, 22 September 2010 ]
Ambrukkan Rumah Pasangan Jompo

KREJENGAN - Musim penghujan yang mulai datang tahun ini ternyata sudah memakan korban. Rumah Sari, 90, warga Dusun Krajan, Desa Sumberkatimoho, Krejengan, Kabupaten Probolinggo ambruk terhempas hujan disertai angin yang terjadi di daerah itu.

Akibatnya, Sari dan istrinya terpaksa numpang di rumah Bakri, 45, anak Sari. Sebab rumah itu hanya terbuat dari anyaman bambu. Jadi begitu roboh, seluruh rumah ambruk dan tak bisa ditempati. "Kondisinya sudah seperti itu. Ya tidak bisa ditempati lagi," ujar Sari saat ditemui di rumah Bakri.

Peristiwa itu sendiri sebenarnya sudah lama terjadi. Yakni pada hari ke 27 Ramadan atau 6 September. Beruntung, saat kejadian Sari dan istrinya tidak berada di dalam rumah. Jadi, keduanya tak mengalami luka apapun. "Saya sedang mandi di sungai. Istri saya sedang keluar rumah," kata Sari.

Karena sedang tidak di rumah, keduanya mengaku tidak tahu saat rumahnya ambruk. Sari baru mengetahui setelah seorang tetangganya memberitahu kejadian itu. "Ternyata di rumah sudah ramai," tutur Sari.

Akibatnya tak sedikit. Sejumlah barang pecah belah di rumah itu tidak hancur. Seperti piring, gelas dan nampan. Selain itu, genteng rumah tersebut seluruhnya amblas. Yang bisa diselamatkan hanya sebuah panci dan tempat tidur pasangan jompo tersebut.

Dalam pengamatan Radar Bromo, rumah Sari berada di belakang rumah Bakri. Sehingga rumah Sari tak terlihat dari jalan. Rumah itu terbuat dari anyaman bambu yang tak rapi.

Saat masih ditempati, rumah berukuran 3 meter x 3 meter itu hanya diisi dua buah tempat tidur dari bambu. Tidak ada ruang tamu. Namun, rumah itu juga difungsikan sebagai dapur. Berkumpul dengan tumpukan kayu bakar beserta perapian dari tanah.

Sari mengaku sudah menempati rumah tersebut selama tiga tahun. Hal itu dibenarkan Bakri, anaknya. Menurut Bakri, rumah itu sengaja dibuat karena Sari dan istrinya berniat pisah rumah dengan Bakri.

Alasannya, karena rumah yang ditempati Bakri dianggap tak cukup. "Jadi saya buatkan (rumah) di belakang rumah saya," ujar Bakri.

Sari mengatakan, dia dan istirnya tak mampu lagi bekerja. Sehingga beban keluarganya cukup berat. Padahal Bakri juga bukan orang mampu. "Kadang dikasih nasi atau uang. Karena memang sudah tak bisa bekerja," ujar Sari.

Sementara itu Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Krejengan Nanang Fadlil mengatakan, pihaknya segera mengusulkan bantuan untuk perbaikan rumah Sari. Yakni kepada Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo. "Sedang kami upayakan. Tentunya dengan prosedur," ujar Nanang yang berada di rumah Sari saat Radar Bromo berkunjung.

Kasi Trantib Kecamatan Krejengan Gunawan memberikan penjelasan serupa dengan Nanang. Gunawan membenarkan ambruknya rumah Sari. Bahkan pihaknya sudah meninjau kerusakan di rumah tersebut. "Tadi (kemarin) pagi, kami sudah ke sana," ujar Gunawan melalui ponselnya. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=180403

Tidak ada komentar:

Posting Komentar