Rabu, 22 September 2010

Belum Bisa Temukan Pembunuhnya

[ Rabu, 22 September 2010 ]
Polisi Sudah Periksa 4 Saksi

PROBOLINGGO-Kasus pembunuhan Toni Satriyono, 25, belum juga terungkap. Polisi masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus yang menewaskan warga Kelurahan Mayangan Kota Probolinggo itu.

Sudah ada empat orang yang diperiksa sebagai saksi. Salah satunya adalah ayah korban, Suyono. "Kami masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkapnya," ujar Kapolsek Dringu melalui Kanit Reskrim Aiptu Rosyimin.

Menurutnya, dari empat orang saksi itu polisi masih belum bisa menyimpulkan tentang pelaku. Pasalnya, belum ada seorang saksi pun yang mengetahui secara persis peristiwa tersebut.

Sehingga, pihaknya masih terus mencari saksi dan barang-barang bukti yang bisa mengarahkan kepada pelakunya. "Kami masih mencari saksi yang mengetahui pada saat kejadian. Sampai saat ini, kami sudah melakukan pemeriksaan kepada empat orang saksi," ujarnya.

Rosyimin mengaku tidak tahu sampai berapa saksi yang akan ia periksa. Menurutnya, selama masih belum menemukan titik terang pihaknya akan terus mengumpulkan saksi-saksi. "Kami masih akan mencari saksi-saksi lain sampai benar-benar meyakinkan," jelasnya.

Diberitakan Radar Bromo sebelumnya, Toni Satriyono ditemukan tewas mengenaskan pada Sabtu (18/9) dini hari. Warga Jl Ikan Cumi-Cumi Mayangan Kota Probolinggo itu ditemukan tak bernyawa di sebuah parit kecil di Desa Pabean, Dringu Kabupaten Probolinggo.

Pada tubuh pemuda gempal itu ditemukan banyak luka bacok. Di antaranya di bagian pipi kiri, bahu kanan-kiri, dan perut. Kasus itu kini ditangani Polsek Dringu. Polisi juga sudah membeberkan beberapa BB yang berhasil ditemukan saat melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara). BB itu berupa kopiah hitam dan sebuah antena.

Polisi juga meminta keterangan Suyono terhadap BB tersebut. Suyono pun mengakui kalau kopiah yang ditemukan di TKP seperti milik puteranya. Sebelumnya Suyono sempat menduga-duga soal pelaku pembunuhan putranya. Ia menduga ada keterlibatan oknum polisi berinisial D.

Dugaan ini didasari fakta bahwa kepergian Toni malam itu karena ditelepon oleh D. Dan sewaktu ditemukan tewas, polisi mendapati sebuah antena yang semula disebut antenna HT (handy talkie) yang biasa dipakai polisi.

Tapi, Suyono telah mendapat penjelasan dan pembuktian langsung BB antena tersebut. Lalu apakah dugaan keterlibatan oknum polisi dalam kasus ini mentah begitu saja? Kapolsek mengaku masih belum bisa memastikannya. Ia menegaskan masih terus melakukan penyelidikan untuk memastikannya.

"Hasil pemeriksaan terhadap ayahnya (Suyono, Red) sama dengan apa yang telah diterangakan di koran. Yakni, tentang malam itu keluar kemana, siapa Toni, dan pergaulannya dengan siapa," ujar Rosyimin.

"Pokoknya, kami akan terus berusaha mengungkap kasus tersebut sampai tuntas. Doakan saja, semoga pelakunya cepat tertangkap. Sehingga, kasusunya cepat selesai," lanjut Aiptu Rosyimin. (rud/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=180414

Tidak ada komentar:

Posting Komentar