Kamis, 19 Agustus 2010

Rumah Waket DPRD Disatroni Maling

[ Kamis, 19 Agustus 2010 ]
PROBOLINGGO - Rumah Wakil Ketua (Waket) DPRD Kabupaten Probolinggo Wahid Nurrahman di perumahan Green Royal, Kedopok Kota Probolinggo disatroni maling pagi kemarin (18/8). Syukur saja, saat itu rumah dalam keadaan kosong. Tiada penghuni maupun perabot berharga. Si pencuri pun tak membawa apa-apa.

Wahid memang aslinya bertempat tinggal di Selogudik, Pajarakan Kabupaten Probolinggo. Rumahnya di Green Royal hanya jadi tempat transit bila tugasnya sebagai anggota dewan mengharuskannya menghabiskan waktu di Kota Probolinggo. Sebab, kantor DPRD kabupaten Probolinggo sampai saat ini masih berada di wilayah kota.

Nah, kemarin Wahid dan keluarganya juga menghabiskan waktu di rumah Selogudik. "Mulai kemarin, kebetulan kami juga di rumah timur (Pajarakan)," kata isteri Wahid.

Sehari-harinya, bila sedang tidak ditempati, biasanya rumah itu ada penjaganya. Nah, kebetulan pagi kemarin sekitar pukul 04.00 penjaga rumah itu sedang pergi untuk beli makanan sahur.

Saat itulah, pencuri tersebut beraksi. Dari keterangan beberapa saksi mata, pencuri masuk melalui tembok bagian belakang rumah Wahid. Kebetulan bagian sisi selatan perumahan Green Royal berbatasan dengan sekolah dasar. Pencuri pun menggunakan tangga untuk melewati dinding pembatas di belakang rumah Wahid itu.

Pelaku kemudian masuk melalui jendela bagian samping rumah. "Ini grendelnya sudah dirusak," terang isteri Wahid.

Diperkirakan saat itu pencuri itu sudah berhasil masuk ke dalam rumah. Sayang di dalam rumah Wahid sendiri juga tidak ada barang yang berharga. Karena itu pencuri itu tidak berhasil membawa pulang apa-apa.

Usai tak membawa hasil di rumah Wahid, pencuri lalu meneruskan aksinya di rumah sebelah Wahid. Sayang sebelum beraksi, pencuri itu keburu ketahuan. "Usai ketahuan, pencurinya langsung kabur dari tempat awal ia datang," lanjutnya.

Yunus, satpam perumahan Green Royal mengatakan, saat kejadian berlangsung kebetulan satpam penjaga sedang libur. "Dini hari tadi itu sedang libur, cuma pagar tetap ditutup. Saya baru masuk pagi tadi," ungkapnya.

Wahid sendiri tidak terlalu menanggapi serius insiden tersebut. Karena itu ia pun tidak melaporkan kejadian tersebut ke petugas kepolisian setempat. Ia menyatakan, peristiwa tersebut murni kriminal dan tidak berkaitan dengan politik. "Mungkin yang mau mencuri itu belum kenal saya. Kalau kenal, pasti gak akan mencuri. Karena saya kan terkenal orang yang sosialis," seloroh Wahid lalu tersenyum.

Teror di Kedopok

Selang satu jam usai insiden pencurian di rumah wakil ketua dewan, tak jauh dari perumahan Green Royal, tepatnya di Jl Bengawan Solo, Jrebeng lor, Kedopok geger. Satimah, 35, warga setempat dianiaya dan nyaris diperkosa oleh orang yang tak dikenalnya.

Menurut penuturan Satimah, pagi itu ia sedang buang air besar di sungai dekat rumahnya. Usai buang air besar, ia duduk-duduk di pinggiran sungai yang juga berdekatan dengan areal pesawahan.

"Saat itu ada orang laki-laki lewat. Ia memakai celana pendek dengan membawa senter dan arit. Karena lewat di depan saya, saya pun menyapanya. Saya kira ia warga setempat," cerita Satimah dalam bahasa Madura.

Namun sikap ramah Satimah ini dibalas dengan perbuatan kasar yang dilakukan orang asing itu. Lelaki asing itu tiba-tiba menghunuskan celuritnya ke arah Satimah. "Saya diminta untuk mengikutinya di tengah sawah. Tetapi saya tidak mau," akunya.

Karena tidak mau, Satimah pun sempat dipukul di bagian pipinya, hingga ia terjatuh. Usai memukul Satimah, lelaki asing itu pergi ke arah timur. "Mungkin kalau saya mau diajaknya ke tengah sawah, saya bisa-bisa diperkosa," kata Satimah.

Lelaki asing itu disebut-sebut warga setempat bertemu lagi dengan salah seorang warga di Gg Kyai Arum. Dan sempat cekcok dengan warga setempat itu. "Sudah mas, jangan tanya-tanya lagi, saya plengen (pusing)," ujar suami dari warga tersebut.

Kapolsek Wonoasih AKP Ohim saat dikonfirmasi Radar Bromo mengaku, pihaknya masih belum mendapat laporan atas beberaa kejadian tersebut. Mulai dari percobaan pencurian di rumah Wahid maupun tindakan kekerasan yang dialami Satimah. "Masih belum ada laporan yang masuk," katanya.

Meskipun begitu, ia mengatakan akan mengecek lansgung di lapangan. "Kami akan terus lakukan patroli untuk keamanan," bebernya. (mie/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=175576

Tidak ada komentar:

Posting Komentar