Kamis, 19 Agustus 2010

Minta Subsidi Mitan di 6 Kecamatan

[ Rabu, 18 Agustus 2010 ]
Datangi Pertamina, Pemkab Antisipasi Kelangkaan

KRAKSAAN - Belum rampungnya proses konversi minyak tanah (mitan) ke elpiji di Kabupaten Probolinggo membuat pemkab setempat melakukan antisipasi. Pemkab meminta enam kecamatan yang belum dapat program konversi tetap disuplai mitan bersubsidi.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Ibrahim Muhammad mengakui, saat ini mitan mulai langka dan mahal di beberapa daerah di Kabupaten Probolinggo. "Itu karena beberapa daerah sudah dapat program konversi. Jadi Pertamina menarik subsidi di daerah yang sudah konversi tersebut," katanya.

Untuk Kabupaten Probolinggo sendiri, saat ini ada 18 kecamatan yang sudah rampung program konversinya. Di beberapa daerah tersebut mitan sudah langka. Harganya pun cukup mahal, mulai Rp 8 ribu sampai Rp 10 ribu.

Sementara enam kecamatan yang belum mendapatkan program konversi, yakni Lumbang, Wonomerto, Banyuanyar, Tiris, Kraksaan dan Pakuniran. "Yang belum dapat konversi itu masih lebih dari 104 ribu KK," jelas Ibrahim.

Nah, di 6 kecamatan itu Ibrahim menjelaskan, warga masih mendapatkan subsidi mitan dari pemerintah. "Karena belum dapat konversi, harga mitan di 6 kecamatan itu harus tetap bersubsidi. Yakni sekitar Rp 3 ribu," jelasnya.

Agar di lapangan minyak bersubsidi tetap beredar, beberapa hari belakangan pemkab mendatangi Pertamina Depo Malang. "Kabag Sungram (Penyusunan Program) beberapa hari belakangan sudah ke Depo Pertamina Malang yang mengurusi bidang mitan," beber Ibrahim.

Pemkab meminta Depo Pertamina mengeluarkan data soal agen-agen yang masih menjual mitan bersubsidi di 6 kecamatan tersebut. Dengan begitu, pemkab dikatakan Ibrahim bisa menegur agen-agen nakal yang menimbun mitan bersubsidi.

Di sisi lain, belum rampungnya konversi membuat agen-agen mitan di 6 kecamatan yang masih disubsidi mitan rentan diserbu warga dari kecamatan lain. Khsusunya yang sudah tidak disubsidi.

Untuk mengantisipasinya, pemkab beberapa hari belakangan juga semakin getol mengampanyekan warganya untuk tetap memakai kompor gas hasil konversi. "Langkah yang kami ambil sementara ini, ya agar kompor gas itu dimanfaatkan. Sosialisasi penggunaan kompor gas yang baik juga terus digelar," jelas mantan sekwan tersebut.

Pemkab juga meminta Pertamina tetap menyediakan mitan tanpa subsidi. Hal itu untuk antisipasi kekhawatiran kelangkaan mitan jelang lebaran mendatang. Upaya antisipasi mitan ini sendiri sedianya sudah dibahas pemkab sejak jauh-jauh hari.

Sebelum memasuki Ramadan, pemkab juga sempat membahasnya dalam rakor dengan Pertamina. Sayang saat itu perwakilan dari Pertamina untuk bidang mitan tidak datang. (mie/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=175420

Tidak ada komentar:

Posting Komentar