Kamis, 19 Agustus 2010

Pedagang Takjil Ramaikan Kraksaan

[ Rabu, 18 Agustus 2010 ]
KRAKSAAN-Warga Kraksaan dan sekitarnya tak perlu bingung mencari menu takjil. Untuk buka puasa, tersedia banyak pilihan yang disiapkan para pedagang. Yakni di kawasan sebelah timur alun-alun Kraksaan. Bersebelahan dengan Paguyuban Pedagang Semarak sebelah timur, pedagang takjil menempati trotoar dan sebagian sisi jalan sebelah barat.

Dalam pantauan Radar Bromo, pedagang takjil sudah mulai menempati lokasi tersebut sejak sehari sebelum puasa. Dagangan yang disajikan beraneka ragam. Mulai dari menu pembuka hingga menu penutup untuk buka puasa. Lokasinya berada di sepanjang trotoar timur alun-alun.

Jumaati, 47, pedagang takjil asal Kecamatan Pajarakan mengatakan, sejak awal Ramadan, penghasilannya terbilang stabil. Sebab kata Jumaati, banyak pengunjung yang berbelanja di situ. Sehingga Jumaati tidak perlu menunggu lama untuk berada di lokasi dagang. "Setelah maghrib sudah bisa pulang, Mas," ujarnya.

Jumaati mengaku setiap tahun berjualan di lokasi tersebut. Namun itu hanya dilakukan setiap bulan Ramadan. Di luar Ramadan, Jumaati berjualan nasi krawu setiap hari. Tempat mangkalnya biasanya di bagian selatan alun-alun. "Di pojok itu, Mas," kata Jumaati.

Di lapaknya, Jumaati menggelar dagangan. Yang dijual kebanyakan jenis siap saji. Sehingga sudah terbungkus. Di antara yang dijual Jumaati yakni rujak manis, mendol, pepes, dadar jagung, sayur asem, dan sayur bening. "Ya menu buka puasa itu, Mas," kata Jumaati.

Selain Jumaati, ada pula Nyonya Bambang, 50, pedagang takjil asal Kecamatan Kraksaan. Sama seperti Jumaati, Ny Bambang juga setiap tahun berjualan di situ. Berbeda dengan Jumaati, Ny Bambang berjualan petulo, nasi kuning, rujak manis, pepes ikan.

Menurut Ny Bambang, dirinya cukup senang dengan izin yang diberikan pemerintah untuk menempati ruas jalan tersebut. Meski harus membayar pajak harian, Ny Bambang mengaku tak keberatan. "Itu sudah risikonya, Mas. Malah mestinya kita mesti berterima kasih," ujar Ny Bambang.

Dikatakan Ny Bambang, dagangannya sering habis ketika jelang buka puasa. Sehingga setelah maghrib, Ny Bambang sudah bisa bergegas pulang. "Lumayan Mas. Namanya saja mencari rezeki di bulan puasa. Ini berkahnya Ramadan," ujarnya.

Keramaian jelang buka puasa juga terjadi di sebelah timur. Namun bukan karena takjil. Sebab di bagian timur, memang disediakan makanan berat. Kebanyakan terdiri dari pedagang nasi, soto, maupun bakso. "Kalau di sini disediakan menu utama," ujar Ketua Paguyuban Pedagang Semarak Puryanto sambil bercanda.

Dikatakan Puryanto, Ramadan memang memberi berkah tersendiri bagi pedagang di lokasi itu. Bahkan pedagang tidak perlu berkompetisi menjajakan dagangannya. "Karena di sini kan memang aktivitas warga padat. Jadi pasti habis semua dagangannya. Apalagi (dagangan) takjil, cepat habis itu," tutur Puryanto. (eem/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=175407

Tidak ada komentar:

Posting Komentar