Kamis, 12 Agustus 2010

Aboge Mulai Puasa Hari Ini

[ Kamis, 12 Agustus 2010 ]
PROBOLINGGO-Mayoritas ummat Islam memulai puasa Ramadan Rabu (11/8) kemarin. Namun, kelompok muslim yang menggunakan perhitungan Aboge (Tahun Alif Rabu Wage) di Kabupaten Probolinggo baru memulai puasa hari ini (12/8).

Kiai Buri Mariye, tokoh jamaah aboge di Desa/ Kecamatan Leces mengatakan, warga setempat sudah menggunakan perhitungan kalender aboge sejak lama. "Sesuai perhitungan Aboge, awal puasa jatuh pada Kamis Pahing atau tanggal 12 Agustus (hari ini). Sementara Idul Fitri jatuh pada Sabtu Pahing atau tanggal 11 September," ujarnya.

Menurut Kiai Buri penghitungan ala aboge itu menggunakan hisab (perhitungan) kalender Jawa peninggalan Sultan Agung Mataram. Yakni kalender yang menggabungkan penanggalan Hijiriyah dan tahun Jawa (tahun Saka). "Tahun ini, 1 Suro 1943 Dal yang menjadi patokannya adalah pola Daltunis (tahun Dal Sabtu Manis) atau ada yang menyebut Daltugi (tahun Dal Sabtu Legi)," ujarnya.

Sambil menunjukkan 'kitab' cara penghitungan aboge dari tulisan tangannya, Kiai Buri mengatakan, tahun ini menggunakan pola Donnemro. Yang merupakan kepanjangan dari Romadon hari ke-6 (nem) dan pasaran ke-2 (loro). "Setelah kami hitung awal puasa jatuh pada Kamis Pahing atau tanggal 12 Agustus," ujarnya.

Kiai Buri menjelaskan, dengan perhitungan aboge 1 Syawal atau hari raya Idul Fitri juga sudah dapat dipastikan. "Untuk Idul Fitri menggunakan pola Waljiro yang berarti Sawal, dino (hari) siji, pasaran loro (dua). Setelah dihitung, jatuh pada Sabtu Pahing atau tanggal 11 September," jelasnya.

Di Kabupaten Probolinggo sendiri ada beberapa warga yang menggunakan aboge untuk penghitungannya. Selain di Desa/ Kecamatan Leces, jamaah aboge juga bisa ditemui di beberapa tempat. Di antaranya di Tigasan Kulon, Desa Warujinggo, dan Desa Sumbersuko, Dringu.

Dijelaskan Kiai Buri, perhitungan aboge berpedoman pada tahun Jawa. Perhitungan tahunnya berputar selama kurun 8 tahun Masehi. Yakni, pertama Alif Rabu Wage (Aboge), disusul Ha' Ahad Pon, Jim Awal Jumat Pon, Za' Selasa Pahing, Dal Sabtu Legi, Ba' Kamis Legi, Wawu Senin Kliwon, dan Jim Akhir Jumat Wage. Permulaan tahun, 1 Suro dihitung berdasarkan ke-8 urut-urutan tahun itu.

"Untuk memudahkan ingatan, jamaah Aboge biasa menyingkat dengan kata-kata yang menarik. Di Leces ada istilah Aku Harus Jaga Zahro, Dari Berandalan Waru Jinggo. Yang artinya, aku sama dengan Alif, Harus sama dengan Ha', Jaga sama dengan Jim Awal, Zahro sama dengan Za', Dari sama dengan Dal, Berandalan sama dengan Ba', Waru sama denngan Wawu, Jinggo sama dengan Jim Akhir," ujar Effendi, salah satu kerabat Kiai Buri.

Sementara Kiai Rosuli, tokoh Aboge di desa Sumbersuko, Dringu mengatakan, perhitungan aboge sudah digunakan dalam kehidupan sehari-hari. "Untuk menikahkan anak dan mencari hari baik, kami juga menggunakan perhitungan aboge," ungkapnya. (mie/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=174443

Tidak ada komentar:

Posting Komentar