Jumat, 11 Juni 2010

Ormas Desak Razia Video Mesum

[ Jum'at, 11 Juni 2010 ]
Buntut Heboh Kasus Ariel - Luna

KRAKSAAN - Heboh beredarnya video mesum mirip penyanyi Ariel dan artis Luna Maya juga terasa di daerah-daerah. Misalnya di Kabupaten Probolinggo, sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) mendesak pemkab setempat segera bersikap cepat. Yakni, menggelar razia peredaran video itu.

Desakan tersebut disampaikan dua ormas besar, yakni PCNU Kraksaan dan PD Muhammadiyah Kabupaten Probolinggo. PCNU Kraksaan melalui wakil ketuanya KH. Idrus Ali mengatakan prihatin atas beredarnya video tersebut.

Sebab, video itu sangat merugikan kehidupan bermasyarakat. Karena itu kata dia, mestinya pemerintah harus lebih jeli dalam memproteksi peredaran video tersebut. "Sekarang sudah banyak yang beredar (video mesum)," ujar Idrus.

Lebih dari itu, pemerintah harus menyikapi persoalan itu dengan arif dan bijaksana. Sebab, pornografi selalu berdampak negatif."Efeknya menasional. Bahkan mendunia," sergah Idrus.

Karena itu, pemerintah harus sigap menanggapi persoalan ini. Salah satu langkah yang bisa diambil kata Idrus, yakni memperketat aturan hukum mengenai pornografi. "Baik di tingkat pusat maupun tingkat kabupaten. Atur saja di perda," lanjutnya.

Selanjutnya kata Idrus, perlu dilakukan razia. Dalam hal ini razia harus melibatkan pihak terkait. Yakni Polisi dan Satpol PP. PCNU sendiri menurutnya akan mendukung, jika pemkab melakukan razia video mesum artis-artis tersebut. "Kami setuju, namun melalui aturan hukum," ujar Idrus.

Selain itu tambahnya, harus ada inisiatif untuk bersama-sama duduk membahas perihal pornografi. "Bukan hanya karena ini (video artis). Namun membahas persoalan-persoalan terkait," imbuhnya.

Pendapat senada datang dari Ketua PD Muhammadiyah Kabupaten Probolinggo H. Ahmad Budiono. Budiono mengatakan, pihaknya tidak mau berkomentar tentang siapa pelaku sebenarnya.

Namun yang pasti, peredaran video porno tersebut harus diberhentikan. "Ini masalah urgen dan prinsip," tegasnya. Salah satu langkah yang bisa diambil menurut dia, pemerintah pusat harus melakukan penyidikan pada para pelaku video porno tersebut.

Sebab, perbuatan mesum adalah perbuatan maksiat dan dilarang agama. "Ini perbuatan yang memalukan martabat bangsa," tuturnya.

Selanjutnya Budiono berharap, Menkominfo menerbitkan aturan tentang keberadaan situs-situs porno. Budiono menyebut, beredarnya video tersebut kebanyakan mudah diakses, karena adanya internet. "Jadi harus selektif," lanjutnya.

Pengamat NU KH. Ramli Syahir pun angkat bicara. Menurut Ramli, sebagai pengamat dirinya prihatin dengan video tersebut. Bahkan, dia menyayangkan jika benar pelaku video adalah seperti dugaan banyak orang. "Karena mereka public figure," ujar Ramli.

Oleh karena itu kata Ramli, masyarakat sebaiknya memboikot peredaran video tersebut. Sebab video itu akan menimbulkan dampak buruk bagi keseharian masyarakat. "Kalau perlu boikot lagu maupun karya seninya. Agar ada efek jera dari pelaku," tegasnya.

Sementara di daerah, Ramli menyarankan agar Pemkab Probolinggo melakukan razia di sekolah-sekolah. Agar penyebaran video tidak meluas. "Ini harus cepat dilakukan," tukasnya.

Sementara Kapolres Probolinggo AKBP AI Afriandi menegaskan, pihaknya sudah sering melakukan razia. Terutama di sekolah-sekolah. Razia itu kata dia, dilakukan bersama Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo. "Sudah sering dilakukan," ujar Afriandi.

Namun, Afriandi tetap memberikan tanggapan positif pada desakan razia. Sebab menurutnya, kasus video mesum tersebut melibatkan public figure.

Khusus di daerah kata dia, yang perlu ditindak adalah penyebar video mesum tersebut. Namun, pihaknya masih akan melakukan koordinasi lebih lanjut. "Akan kita koordinasikan secepatnya," katanya.

Seolah dikomando, sekolah-sekolah juga menyetujui rencana razia. Misalnya Kepala SMKN 1 Kraksaan H. Idris. Sebab, banyak siswa yang menggunakan handphone (HP). Sementara HP saat ini sering menjadi media penyebaran video porno.

Di SMKN 1 sendiri kata Idris, siswa memang diperbolehkan membawa HP. HP tersebut diperlukan siswa untuk meng-update mata pelajaran. "Kami menggunakan media HP untuk progress belajar siswa," ujar Idris.

Meski demikian, pihaknya mendukung penuh rencana razia. Bahkan razia akan segera dilakukan di sekolahnya. Meski selama ini sebenarnya sudah sering dilakukan. Dan hasilnya belum pernah ditemukan hal-hal mesum. "Karena selalu kita kontrol secara ketat," katanya.

Sedangkan Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo Supanut saat dikonfirmasi mengatakan hal serupa. Menurut Supanut, pihaknya sudah sering melakukan razia HP di sekolah-sekolah. "Sudah rutin dilakukan," ujarnya.

Namun, pihaknya akan segera melakukan razia menyikapi beredarnya video porno yang diduga dilakukan tiga artis papan atas Indonesia. Yakni, penyanyi Ariel, Luna Maya dan Cut Tari.

Menurut Supanut, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan kepolisian. Dia berharap, semua pihak mendukung rencana tersebut. Sebab, hal ini berkaitan dengan moralitas masyarakat. "Jika dibiarkan (beredar), saya khawatir berpengaruh bagi pendidikan anak didik," pungkas Supanut. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=163853

Tidak ada komentar:

Posting Komentar