Rabu, 23 Juni 2010

Hasil Otopsi Belum Turun

[ Rabu, 23 Juni 2010 ]
Polisi Selidiki lewat Operator Seluler

KRAKSAAN - Langkah polisi mengusut tewasnya Sekretaris MUI Kraksaan sekaligus Guru MAN Pajarakan M. Saiful Bahri masih buntu. Hingga kemarin (22/6) pihak Polres Probolinggo mengaku belum menerima hasil otopsi.

"Mudah-mudahan besok (hari ini, Red) sudah bisa kami pegang (hasil otopsi)," ujar KBO Reskrim Polres Probolinggo Iptu Muhammad Dugel saat ditemui Radar Bromo di kantornya kemarin.

Di samping menunggu hasil otopsi, menurut Dugel, pihaknya sudah memeriksa 9 orang saksi. Bahkan, Ninik Maisaroh, istri korban, sudah diperiksa sebanyak 3 kali. "Nama saksi lain kami rahasiakan," kata Dugel.

Dari hasil pemeriksaan, Dugel mengatakan masih belum bisa menyimpulkan. Sebab polisi masih akan memeriksa sejumlah saksi terkait. "Yang jelas proses pengusutan masih terus berlangsung," kata Dugel.

Terkait hasil olah TKP, menurut Dugel pihaknya sudah mengantongi beberapa temuan. Namun sekali lagi, Dugel belum bisa menyampaikan hasilnya. "Saya jawab seperti kemarin. Yakni untuk kepentingan penyelidikan," ujar Dugel.

Di luar penyidikan tersebut Dugel mengatakan, pihaknya sudah melakukan langkah lanjut. Yakni meminta bantuan pada pihak operator. Seperti diketahui, saat ditemukan tewas, motor dan ponsel korban juga raib. Nomor ponsel tersebut Kata Dugel, memang sudah tidak aktif lagi. Namun operator bersangkutan pasti memiliki data mengenai nomor ponsel korban.

Oleh karenanya polisi sudah mengirimkan surat secara resmi kepada operator bersangkutan. Surat itu, kata Dugel, dikirimkan pada Sabtu (19/6) lalu. Namun hingga kemarin, belum ada pemberitahuan resmi pada polres. Apakah sudah bisa diberikan atau belum. Tapi pada prinsipnya kata Dugel, penyidikan melalui nomor telepon bisa dilakukan. Sebab kata Dugel, kasus tersebut melibatkan kepentingan orang banyak. "Ini kasus publik," tegas Dugel.

Lebih jauh Dugel berharap, masyarakat mendukung penyidikan polres. Sebab kata Dugel, kasus semacam ini bisa membawa efek besar di masyarakat. "Kami berupaya keras mengungkap kasus ini," terang Dugel. (eem/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=165958

Tidak ada komentar:

Posting Komentar