Rabu, 23 Juni 2010

Satu Korban Ledakan Elpiji Meninggal

[ Rabu, 23 Juni 2010 ]
PROBOLINGGO-Hendra, 19, korban ledakan gas elpiji di Kelurahan Jrebeng Wetan, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo akhirnya meninggal. Pemuda itu mengembuskan nafas terakhir di RSUD dr Soetomo Surabaya, Minggu malam (20/6).

"Jenazahnya langsung dibawa pulang ke rumah nenek," ujar Riyan, kakak ipar Hendra. Lalu, Senin (21/6) pukul 21.00 jenazah Hendra dimakamkan.

Diberitakan sebelumnya, Hendra dan ibunya Salama, 45, menjadi korban ledakan tabung elpiji 12 Kg. Ledakan itu, terjadi pada (12/6) sekitar pukul 11.00, di rumah tinggal mereka. Hendra dan Salama sama-sama mengalami luka bakar yang cukup serius.

Oleh warga mereka dilarikan ke RSUD dr Moh Saleh Kota Probolinggo. Tapi, kemudian Hendra dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya, karena luka bakarnya mencapai 90 persen. Sedangkan Salama yang mengalami luka bakar hanya 70 persen, cukup menjalani perawatan di RSUD dr Moh Saleh.

Pertama masuk RSUD dr Moh Saleh, untuk beberapa hari Salama menjalani perawatan di ruang ICU. Tapi, sejak beberapa hari lalu Salama sudah dipindah ke Bougenvil, karena kondisinya sudah mulai membaik. Tapi, tetap saja berada di ruang isolasi.

Hingga kemarin (22/6) Salama masih belum mengetahui kalau anaknya, Hendra sudah tiada. Pihak keluarga masih merahasiakan karena mengkhawatirkan kondisi Salama.

"Ibu belum tahu kalau adik sudah meninggal. Kami khawatir dia shock sehingga semakin tidak lekas sembuh," ujar Riyan yang kemarin menemani istrinya, Wiwin menunggui Salama di rumah sakit.

Menurut Riyan, kondisi mertuanya kini sudah mulai membaik. Salama sudah tidak lagi mengerang kesakitan dan kepanasan. Bahkan untuk makan dan tidur Salama sudah mulai menikmatinya. "Alhamdulillah, tidur dan makannya sudah mulai enak," jelasnya. (rud/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=165964

Tidak ada komentar:

Posting Komentar