Jumat, 07 Mei 2010

1.392 Harus Mengulang

[ Jum'at, 07 Mei 2010 ]
Kabupaten Probolinggo Terbanyak

PROBOLINGGO - Giliran hasil ujian nasional (unas) utama SMP/MTs 2010 yang hari ini akan diumumkan. Untuk tingkatan ini, di wilayah edar Radar Bromo, Kabupaten Probolinggo menjadi yang terbanyak untuk angka ketidaklulusannya.

Berdasar data yang dihimpun Radar Bromo di Probolinggo dan Pasuruan tahun ini ada 1.392 pelajar kelas tiga SMP/MTs yang tak lulus unas utama. Tapi, mereka masih punya kesempatan mengikuti unas ulang pada 17-20 mendatang.

Dari jumlah 1.392 itu, Kabupaten Probolinggo menjadi penyumbang terbesar. Yakni 932 pelajar yang harus mengulang. Sedangkan dari Kota Probolinggo ada 198 siswa tak lulus unas utama.

Sedangkan Pasuruan boleh berbangga. Angka ketidaklulusan untuk tingkat SMP sangat minim. Untuk Kota Pasuruan, yang harus mengulang unas hanya 73 pelajar. Untuk Kabupaten Pasuruan hanya ada 189 pelajar yang harus mengulang unas dari total 19.255 peserta (selengkapnya lihat tabel).

Di Kabupaten Probolinggo, penyumbang angka ketidaklulusan didominasi oleh pelajar dari SMP regular yang mencapai 520 murid. Sisanya, sebanyak 200 murid yang harus mengulang berasal dari SMP terbuka. Sedangkan dari MTs menyumbang ketidaklulusan sampai 212 siswa.

Selain angka ketidaklulusan unas utama yang mencapai 932 siswa, Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo juga harus kembali menyimpan reward yang dijanjikannya. Sebab, tahun ini tidak juga tidak ada murid SMP di Kabupaten Probolinggo yang berhasil mendudukkan nilai unasnya di rankin terbaik Jatim. Sebelumnya, hal serupa juga terjadi untuk tingkat SMA.

"Untuk murid SMP dipastikan tidak ada yang mendapatkan reward seperti yang dijanjikan kepala dinas. Rata-rata peringkat tertinggi se Jatim didominasi oleh murid dari Ponorogo dan Tulungagung," kata Kasi SMP Dispendik Kabupaten Probolinggo Mar Quirinus kemarin.

Diketahui, Dispendik menjanjikan reward bagi murid yang nilai unasnya bisa masuk tiga besar Jatim. Untuk peringkat pertama dapat Rp 25 juta, peringkat dua Rp 20 juta dan peringkat tiga Rp 15 juta. Tapi, nyatanya tak ada yang berhasil mencapai prestasi itu. "Mau bagaimana lagi? Hasilnya memang begitu," kata Mar Quirinus.

Secara keseluruhan Mar Quirinus menyebut hasil unas tahun ini untuk tingkat SMP tak jauh berbeda dengan tahun lalu. "Pelajar yang mengikuti unas ulang, kurang lebih setara. Tahun depan harus lebih ditingkatkan," harapnya.

Di Kota Probolinggo, ada 198 pelajar yang tak lulus unas utama. Mereka berasal dari sekolah-sekolah negeri dan swasta. "Tapi, kami masih belum dapat merinci, yang dari sekolah negeri berapa (yang tidak lulus). Juga dari sekolah swasta berapa," ujar Kepala Dispendik Kota Probolinggo Maksum Subani kemarin.

Hasil unas sudah dikantongi dispendik. Hari ini sekitar pukul 10.00 akan diumumkan. Tadi malam para kepala sekolah dikumpulkan oleh Dispendik. "Kami berikan hasilnya supaya besok (hari ini) bisa segera diumumkan," ujar Maksum.

Maksum mengatakan, angka kelulusan tahun ini menurun bila dibanding dengan tahun kemarin. Tahun lalu kelulusan mencapai 97,40 persen. Sedangkan saat ini angka kelulusan 94,6 persen. Tapi, Maksum menyebut penurunan ini juga terjadi se Jawa Timur. "Se-Jatim turun semua, nilai rata-rata Jatim juga turun," ujarnya.

Tapi, angka kelulusan di Kota Probolinggo disebutkan masih lebih baik dari Jatim sendiri. Di Jatim pelajar yang tidak lulus mencapai 6,61 persen. Sedangkan di Kota Probolinggo hanya 5,39 persen. "Kalau dibandingkan dengan Jatim, kami masih lebih baik," ujar Maksum.

Untuk nilai tertinggi di kota, diraih dua orang murid dari SMP swasta. Mereka sama-sama meraih nilai rata-rata 38,10. "Alhamdulillah, tidak ada yang tidak lulus sampai 100 persen," syukur Maksum.

Di kota Probolinggo, juga ada empat siswa yang mengikuti unas susulan. Mereka, juga akan menerima hasil unasnya pada hari ini. Meski mereka baru mengerjakan ujiannya belakangan. "Sama, semua itu akan diumumkan hari ini," ujar Maksum.

Di Kota Pasuruan, hasil unas utama SMP/MTs tahun ini terbilang lebih baik dibanding hasil unas tingkat SMA. Mereka yang harus mengulang unas lebih sedikit dibanding tahun lalu. "Jadi sejauh ini, sudah ada peningkatan kualitas, atau hasil, meski belum bisa maksimal hingga 100 persen lulus," tegas Kepala Dispendik Bashori Alwi.

Sedangkan di Kabupaten Pasuruan jumlah siswa yang tak lulus unas utama masih lebih besar dibanding di kota. Tapi, angka tersebut tetap kecil dibanding jumlah total peserta unas di kabupaten.

Dari total 189 siswa di Kabupaten Pasuruan yang harus mengulang unas, SMP masih mendominasi dengan 107 siswa. Sedang yang berasal dari lembaga pendidikan MTs, yang harus mengulang ada 82 orang.

"Kelulusan siswa tingkat SMP maupun MTs saat ini mencapai 99 persen. Ketidakberhasilan siswa untuk bisa lulus unas hingga 189 orang itu harus menjadi catatan penting agar tidak lagi terulang di kemudian hari," tegas Kasubdin Sekolah Lanjutan dispendik Kabupaten Pasuruan Iswahyudi.

Untuk nilai rata-rata terbaik, SMPN 1 Purwodadi berhasil menyingkirkan sekolah-sekolah favorit yang cukup diandalkan. Rata-rata unasnya terbaik di tingkat Kabupaten Pasuruan dengan nilai 35,26. Menyusul kemudian SMPN 1 Pandaan dengan 35,23.

SMPN 2 Bangil di posisi ketiga dengan nilai rata-rata unas34,96. Berikutnya SMPN 2 Pandaan, nilai rata-rata 34,96. Berikutnya ada SMPN 1 Bangil dengan nilai rata-rata unas 33,94 persen.

Untuk siswa dengan nilai unas terbaik, tahun ini didominasi oleh siswa berasal dari wilayah Kecamatan Pandaan. Ada Farah Sasita Nur dari SMPN 2 Pandaan dengan 38,95. Kemudian ada M. Mahdi Ali dari SMPN 1 Pandaan dengan akumulasi nilai yang sama 38,95. Tiga rekannya yang lain, yaitu Ivany Rachmawati, Daniar Firdaus, dan A. Muzaki berada di posisi berikutnya dengan nilai unas masing-masing 38,90, 38,80, dan 38,70.

Tetap Larang Konvoi

Hasil unas utama tingkat SMP akan diumumkan serentak hari ini. Mekanismenya bisa beragam. Kepala Dispendik Kota Probolinggo menyatakan menyerahkan mekanisme pengumuman kepada masing-masing sekolah.

Sekolah hanya diminta untuk mencari cara terbaik supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. "Mekanismenya, kami serahkan kepada sekolah. Bagaimanan caranya, supaya bisa tertib," ujar Maksum.

Yang pasti, Maksum melarang semua siswa untuk melakukan perayaan kelulusan unas yang dapat mengganggu kepentingan umum. Serti konvoi yang dapat mengganggu lalu lintas. "Tidak boleh ada konvoi. Itu hanya akan memacetkan jalan dan mengganggu lalu lintas. Saya juga harap tidak akan ada hura-hura," tegasnya.

Maksum mengatakan, akan lebih baik kalau kelulusan itu disyukuri dengan cara yang positif. Misalnya, bajunya dikumpulkan dan diberikan kepada mereka yang yang membutuhkan. "Bisa saja diberikan kepada tetangga, atau adik kelasnya. Itu akan lebih bermanfaat dibanding dicorat-coret," jelas Maksum.

Hal serupa diungkapkan Kasi SMP Dispendik Kabupaten Probolinggo Mar Quirinus. Mekanisme pengumuman hasil unas utama juga diserahkan sepenuhnya pada pihak sekolah. Dispendik hanya mengimbau agar tidak ada aksi coret-coret baju. "Siapa tahu bajunya masih bisa digunakan untuk melanjutkan ke SMA nanti," katanya. (mie/rud/via/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=157015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar