Jumat, 07 Mei 2010

Tambah Satu Lurah Perempuan

[ Jum'at, 07 Mei 2010 ]
PROBOLINGGO - Komitmen Wali Kota Probolinggo Buchori untuk menambah kuota perempuan dalam susunan organisasi pejabat pemkot kembali direalisasikan. Dalam acara mutasi kemarin Kemarin (6/5), Wali Kota kembali melantik lurah perempuan.

Perempuan yang diberi kepercayaan memimpin itu adalah Yuni Anna Budiati. Mantan Kasubag Umum dan Kepegawaian Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) itu dipercaya menjadi Lurah Sukabumi.

Sebanyak 29 pejabat dari eselon III dan IV dimutasi oleh Wali Kota. Karena semua ruangan di pemkot ada kegiatan yang tidak bisa digeser, mutasian digelar di ruang pertemuan Dinas Pendidikan.

Beberapa pejabat yang dimutasi antara lain Kabid Pengawasan Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Titik Widayawati dimutasi ke Kabid Pencatatan Sipil pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Ia lukir dengan Ipung Purwadi, pejabat sebelumnya.

Lurah Sukabumi Subagyo bergeser menjadi Lurah Ketapang karena lurah sebelumnya, Kuncung Bahrudin pensiun sejak 1 Mei lalu. Ada dua lurah yang pensiun per 1 Mei, selain Kuncung adalah Lurah Kareng Lor Joko Partono. Sekretaris Kelurahan Jati dipromosikan menjadi Lurah Kareng Lor.

"Seperti yang sudah saya sampaikan. Hari ini (kemarin) ada satu lurah perempuan lagi yang dilantik. Bu Yuni saya tempatkan di salah satu kelurahan di Kota Probolinggo. Ke depan nanti ada lima lurah perempuan," kata Wali Kota Buchori saat memberikan sambutan.

Buchori menegaskan perempuan yang menjadi lurah harus ada keberanian. Bahkan tidak menuntut kemungkinan ada lurah perempuan yang bisa memimpin wilayah selatan. Wali kota juga sudah rapat dengan Baperjakat (Badan Pertimbangan Jabatan dan Pangkat), saat ini sedang dipersiapkan camat perempuan.

Wali kota berpesan agar pejabat bisa menjalankan amanah dengan baik. "Sumpah jangan dibuat mainan. Sumpah, lalu berbohong dan tidak taubat, itu salah. Maka dia harus membayar kifarot yaitu menyantuni fakir miskin. Harusnya mereka bertobat dan tidak mengulangi lagi. Nah, pejabat yang menyampaikan kebohongan kepada publik harus tobat," pesan Buchori memberikan pencerahan pada anak buahnya.

Selama ini, lanjut Buchori, Baperjakat sudah memberikan masukan disesuaikan dengan personal, kemampuan dan disiplin ilmunya. Pejabat juga diminta banyak turun ke lapangan.

"Lurah Kareng Lor harus turun ke lapangan, jangan duduk-duduk saja. Jangan sampai ada lurah tidak apel. Pak Sekda dan tim sampai pernah menunggu selama setengah jam. Lurahnya itu sampai dijemput. Sudah, kalau begitu Pak Sekda bilang tidak bisa diteruskan lagi," tutur suami anggota DPR RI itu.

Wali kota kembali menegaskan kalau dalam kurun waktu tiga sampai empat bulan lagi bakal ada mutasi lagi. Jumlahnya mencapai 40 orang. "Anda semua harus bisa menjalankan kewajiban. Harus jujur dan tidak berbohong. Katakan iya iya, kalau tidak ya tidak," ujarnya. (fa/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=157009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar