Jumat, 07 Mei 2010

21 Pelajar Tidak Ikut UASBN

[ Jum'at, 07 Mei 2010 ]

PROBOLINGGO-Jumlah pelajar yang tidak mengikuti Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) di Kota Probolinggo, terus bertambah. Di hari terakhir kemarin (6/5), jumlahnya mencapai 21 orang.

Dari 21 pelajar itu, hanya 7 pelajar yang diperkirakan akan mengikuti ujian susulan pada 10 Mei nanti. Pasalnya, 14 pelajar lainnya sudah dinyatakan keluar dari sekolah sebelum USBN digelar.

Dari 7 pelajar itu, tidak semuanya tidak mengikuti UASBN sejak awal. Mereka ada yang tidak ikut satu hari, ada juga yang tidak ikut selama dua hari.

"Ada 7 anak (murid) sakit, dan dipastikan mereka akan ikut susulan," ujar Kabid Pendidikan Dasar, Masdar.

Diberitakan Radar Bromo sebelumnya, awalnya ada 3.828 pelajar yang akan mengikuti UASBN. Pada 3 Mei lalu diketahui jumlah itu berkurang menjadi 3.827. Seorang pelajar mengundurkan diri karena ikut orang tuanya pindah ke Madura.

Pada 4 Mei (hari pertama UASBN), jumlah peserta yang tidak mengikuti UASBN bertambah menjadi 11 orang. Jumlah peserta UASBN pun tersisa 3.817 murid. Pada saat itu, Masdar pun berharap jumlah itu tidak akan bertambah. "Semoga saja hanya ini (sebelas orang), tidak ada tambahan lagi," harap Masdar saat itu.

Tapi, harapan Masdar tak tercapai. Pada hari terakhir kemarin, jumlah siswa yang tidak mengikuti USBN bertambah menjadi 21 pelajar. Dari sekian banyak pelajar itu, sebagian besar mereka berasal dari sekolah pamong.

Rata-rata, para siswa itu beralasan karena tidak bisa meninggalkan pekerjaannya. Ada yang beralasan sedang membantu orang tuanya dan tidak bisa meninggalkannya. Menurutnya, Masdar, para murid dari SD pamong itu memang banyak yang sudah bekerja. Dan, mereka tidak bisa meninggalkan pekerjaanya walau sehari saja.

"Ada yang dipaksa oleh orang tuanya untuk mengikuti UASBN, tapi anaknya tetap tidak mau. Dia lebih memilih untuk bekerja. Mungkin dia sudah kadung senang dengan pekerjaannya," jelas Masdar.

Meski para pelajar itu, sudah tidak mau lagi mengikuti UASBN, Masdar berharap mereka masih mau mengikuti uajian kejar paket. "Kami sudah sarankan kepada orang tuanya untuk terus membujuk mereka. Bisa juga dengan mengikuti ujian paket," jelasnya.

Sementara, untuk 7 siswa yang sudah dipastikan mengikuti unas susulan bakal melaksanakannya di kantor Dispendik. (rud/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=157011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar