Jumat, 07 Mei 2010

Perusahaan Jepang Tertarik Jerami Kabupaten

[ Jum'at, 07 Mei 2010 ]
PAJARAKAN - Kualitas jerami Kabupaten Probolinggo mampu menarik perhatian sebuah perusahaan kertas asal Jepang. Yakni, Toho Pulp & Paper Japan. Bahkan, empat pimpinan perusahaan itu jauh-jauh datang ke Kabupaten Probolinggo, kemarin (6/5).

Rombongan dari Jepang tersebut tiba di Probolinggo pada Selasa (4/5). Kedatangan mereka diutus oleh perusahaan. Mereka bertugas untuk memantau kondisi jerami di kabupaten. Sebab, jerami di Jepang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku kertas uang.

Dan kemarin, mereka memantau jerami di Desa Tanjung, Pajarakan, Kraksaan dan Paiton. Kedatangan mereka didampingi Sekretaris PT Kertas Leces Probolinggo Abdul Haris.

Rombongan itu dipimpin Mr. Yoshinori Yazawa, salah satu jajaran pimpinan perusahaan tersebut. Sementara tiga lainnya yakni, Yutaka Endo, Seo Junpei dan Atsushi Ohno.

Saat diwawancarai Radar Bromo, Yoshinori Yazawa mengatakan, kedatangan mereka untuk melihat kualitas pulp yang dihasilkan oleh pertanian Kabupaten Probolinggo. Menurut Yazawa, dalam pengamatannya jerami di Probolinggo cukup layak untuk bahan baku kertas uang. "Probolinggo's pulp has good quality (pulp Probolinggo mempunyai kualitas bagus)," ujar Yazawa.

Selanjutnya Yazawa mengatakan, pihaknya akan melakukan penelitian lebih jauh untuk mengetahui kualitas jerami Probolinggo. Namun sejauh ini, pihaknya menilai jerami yang dihasilkan Probolinggo cukup baik. "We want to proceed our study about Probolinggo's pulp," lanjutnya.

Sementara itu Abdul Haris mengatakan, Kabupaten Probolinggo memiliki 47 ribu hektar lahan yang bisa menghasilkan jerami. Menurut Haris, sejauh ini jerami dianggap sebagai limbah pertanian. Meski demikian lanjutnya, bukan berarti jerami tidak memberikan manfaat.

Menurut Haris, dengan kemampuan produksi yang ada, jumlah tersebut bisa menutupi hampir separuh kebutuhan kertas untuk Kabupaten Probolinggo. "Jadi manfaat jerami cukup besar. Di antaranya untuk bahan baku kertas," katanya.

Selain memantau jerami, rombongan asal Jepang itu juga akan memantau produksi kertas di PT Kertas Leces. Selanjutnya, mereka akan membawa sampel jerami tersebut ke Jepang. Tujuannya untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.

Haris mengatakan, Jepang membutuhkan jerami sebanyak 600 ton per tahun. Sementara produksi jerami di Probolinggo mencapai 47 ribu ton. Otomatis menurut Haris, kebutuhan Jepang bisa terpenuhi dari Probolinggo. "Jika cocok, perusahaan Jepang tersebut bisa order jerami Probolinggo setiap tahun," lanjutnya. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=157021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar