Senin, 27 September 2010

PLTU Paiton Dijaga Ketat

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton di Probolinggo, Jawa Timur. TEMPO/ Rully Kesuma

TEMPO Interaktif, Probolinggo: Kepolisian Resor Probolinggo memperketat penjagaan di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton, Jawa Timur. Langkah ini dilakukan menyusul kemungkinan ancaman aksi teroris terhadap obyek vital nasional. “Pengamanan ini sesuai dengan intruksi Kapolri dan Kapolda Jawa Timur,” kata Kepala Polres Probolinggo Ajun Komisaris Besar Rastra Gunawan, Senin (27/9).

Rastra tidak bersedia mengungkapkan berapa jumlah personil yang diturunkan untuk pengamanan itu. “Itu rahasia. Bisa diketahui lawan nanti," katanya. Menurut dia, untuk langkah pengamanan itu melibatkan dua per tiga kekuatan Polres Probolinggo.

Pengamanan terhadap PLTU Paiton diantaranya dilakukan dengan patroli di sepanjang jalan yang melewati kawasan PLTU Paiton. “Selain patroli rutin, razia juga kami lakukan terhadap kendaraan-kendaraan yang mencurigakan yang melewati kawasan PLTU Paiton,” kata Rastra.

Sejauh ini polisi belum menemukan sesuatu yang mencurigakan yang memberikan ancaman terhadap keberadaan PLTU Paiton. “Semoga saja tidak ada,” kata Rastra. Peningkatan eskalasi pengamanan ini, kata Rastra, membuat pihaknya melakukan penambahan senjata terhadap personil yang ada di lapangan.“Setiap anggota yang berada di pos penjagaan dipersenjatai.”

katanya. Begitupula dengan anggota yang berada di Pos Penjagaan PLTU Paiton. Pos Penjagaan PLTU Paiton, seperti informasi dihimpun Tempo, dijaga oleh pengamanan internal dibantu dengan anggota polisi. Sementara Pos Penjagaan yang berada di pinggir jalan tepatnya di muka PLTU Paiton dijaga oleh anggota polisi yang bertugas melakukan patroli serta razia.

Kendati fokus pengamanan dilakukan terhadap PLTU Paiton, kata Rastra, pihaknya tidak melupakan penjagaan terhadap instansi, perkantoran serta infrastruktur perekonomian. “Karena itu, selain staf, seluruh anggota polisi dikerahkan untuk melakukan pengamanan,” katanya.

Rastra mengatakan, di Kabupaten Probolinggo ini terdapat 24 Polsek yang setiap anggotanya yang dalam tugas penjagaannya kini dipersenjatai. “Setiap Polsek juga siap berkoordinasi dengan Koramil dalam melakukan pengamanan,” katanya. Selain itu, keterlibatan masyarakat dalam upaya menangkal bahaya terorisme ini juga sangat dibutuhkan. Dia meminta kepada warga untuk proaktif melaporkan kejadian atau keberadaan orang maupun kegiatan yang mencurigakan.

DAVID PRIYASIDHARTA

Sumber: http://www.tempointeraktif.com/hg/surabaya/2010/09/27/brk,20100927-280757,id.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar