Senin, 27 September 2010

Kapal Patroli Kalah Cepat dari kapal Nelayan

Senin, 27 September 2010 | 10:36 WIB
Kapal patroli Probolinggo.

PROBOLINGGO - Kabupaten Probolinggo yang mempunyai perairan laut sepanjang 56 km (Tongas-Paiton) hanya mempunyai dua kapal patroli. Bahkan sebuah kapal patroli tua milik Bakesbanglinmas sudah kalah cepat dibandingkan kapal-kapal nelayan.

Sisi lain Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kab. Probolinggo hanya memiliki satu-satu kapal patroli yang ditambatkan di kawasan pelabuhan Tanjung Tembaga, Kota Probolinggo. Selama ini kapal patroli tersebut lebih sering dioperasikan di perairan Probolinggo belahan barat.

Kondisi kapal patroli itu diungkapkan Kepala Bakesbanglinmas Kab Probolinggo, Soeparwiyono. “Saat menggelar operasi di laut akhir pekan lalu, kapal kami sudah tidak bisa mengejar kapal-kapal yang melanggar,” ujarnya Senin (27/9) pagi tadi.

Saat itu kapal patroli Bakesbanglinmas kebetulan memergoki sebuah kapal nelayan yang diduga menggunakan jaring jenis pukat harimau (trawl). Begitu didekati kapal patroli, kapal nelayan andon (pendatang) itu langsung kabur dengan kecepatan yang tidak terkejar oleh kapal tua Pemkab Probolinggo.

Untuk meloloskan dari kejaran kapal patroli, kapal nelayan itu memutus jaring trawl-nya. Soalnya, jaring yang “mulut”-nya mengganga lebar dan dilengkapi pemberat itu bakal memperberat laju kapal, sehingga ditinggalkan begitu saja.

Soeparwiyono mengakui, kapal patroli tua yang dimiliknya kurang layak beroperasi. Kapal yang sudah berumur 10 tahun itu sering ngadat dan harus segera diperbaiki. “Mungkin fokusnya hanya mengganti mesin kapal dengan yang baru atau perbaikan mesin,” ujarnya.

Satu unit kapal patroli lainnya adalah milik DKP Kab Probolinggo. Kapal yang ditambatkan di pelabuhan Tanjung Tembaga, Kota Probolinggo, itu kesulitan menjangkau perairan sepanjang 56 km. “Kapal patroli kami sebenarnya memiliki kecepatan cukup tinggi. Namun karena jumlahnya cuma satu, tetap saja belum bisa meng-cover seluruh perairan kabupaten,” ujar Kepala DKP Dedy Isfandi.

Dedy menambahkan, jika ada kejadian yang lokasinya jauh dari Tanjung Tembaga, kapal patroli DKP sering tertinggal. Agar bisa menjangkau kawasan timur Kraksaan-Paiton, DKP bermaksud menambah satu lagi kapal patroli. “Kapal patroli tambahan itu akan stand by di pelabuhan Kalibuntu, Kraksaan,” ujarnya.

Kapal baru itu kelak ukurannya lebih kecil dibandingkan kapal patroli lama. Pertimbangannya biar bisa keluar-masuk dengan leluasa melalui sungai Kalibuntu. Sebagai perbandingan, kapal patroli lama ukurannya sekitar 7 x 1 meter. Kapal ini biasa digunakan untuk mengantarkan pejabat Pemkab Probolinggo saat mengunjungi Pulau Giliketapang.

Dedy berharap kapal patroli tambahan terwujud pada 2011. “Sekarang masih kami ajukan, mudah-mudahan terealisasi tahun depan,” ujarnya.

Kabupaten Probolinggo sendiri mempunyai sejumlah pelabuhan perikanan. Meski tidak sebesar Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan dan Tanjung Tembaga di Kota Probolinggo, jumlahnya cukup banyak.

Sejumlah pangkalan nelayan bertebaran di hampir semua kecamatan di Kab Probolinggo. Mulai di Tongas, Sumberasih, Dringu, Gending, Kalibuntu, dan Paiton. Yang terbesar di antara pelabuhan-pelabuhan kecil itu adalah pelabuhan perikanan di Pulau Giliketapang, Kalibuntu, Kec Kraksaan, dan Paiton. isa

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=dc159a30f1e7fe7352b88109050f5512&jenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c

Tidak ada komentar:

Posting Komentar