Senin, 27 September 2010

Jaksa Kraksaan Diancam Tembak Teroris

Minggu, 26 September 2010

PROBOLINGGO
I SURYA Online - Sebuah pengakuan mengejutkan dilontarkan Kajari Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Putu Indriati SH, mengenai pengalamannya terkait terorisme. Perempuan mantan Kajari Tabanan, Bali, ini, mengaku pernah diteror diancam tembak ketika dirinya menjadi Jaksa Penuntut Umum (JPU) kasus teroris bom Bali I yang melibatkan Imam Samudera cs.

Putu mengaku kala itu kerap menerima telpon berisi teror. “Saya masih ingat nomor teleponnya dengan kode area 021 (Jakarta, Red), ” ungkapnya kepada Surya, Minggu (26/9/2010).

Pada waktu itu, teror penembakan mulai muncul setelah satu rekannya, yang juga jaksa penuntut umum dan menangani kasus terorisme di Ujung Pandang, tewas tertembak. “Tapi saya pasrah saja. Karena ini adalah tugas negara,” tandas mantan Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Denpasar, Bali, tersebut.

Selain itu, Putu juga mengungkapkan soal kelebihan spiritual para pelaku terorisme.
“Mereka sakti, lho,” tegasnya.

Kesimpulan itu dia peroleh setelah dia menemukan kejanggalan saat persidangan Imam Samudera. Pada waktu itu, kenangnya, palu sidang majelis hakim tiba-tiba hilang. “Akhirnya, panitera memegang erat palu sidang. Para teroris itu, meski sakti, terkadang agak sombong. Mereka mengaku tertangkap polisi karena kemauannya sendiri,” kata Putu Indriati.

Putu juga pernah mendengar pengalaman aneh lain dari rekannya di Ujung Pandang. Menurut rekannya tersebut, ada pelaku terorisme yang bisa membuka borgol dengan tangan kosong.

Sumber: http://www.surya.co.id/2010/09/26/jaksa-kraksaan-diancam-tembok-teroris.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar