Selasa, 31 Agustus 2010

35 Calhaj Probolinggo Batal Berangkat

Selasa, 31 Agustus 2010 | 08:30 WIB

PROBOLINGGO - Di tengah antrean panjang (waiting list) berangkat haji hingga 2017, ternyata ada sejumlah calon jamaah haji (CJH) di Probolinggo yang batal berangkat haji pada tahun ini. Sebanyak 35 CJH yakni, 10 orang dari Kota Probolinggo dan 25 orang dari Kab. Probolinggo dinyatakan batal berangkat karena berbagai alasan.

Hal itu diketahui setelah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota dan Kab. Probolinggo menggelar rekapitulasi di hari terakhir masa pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (BPIH). Seperti diketahui, Kemenag mematok batas pelunasan BPIH paling lambat, Senin (30/8).

”Dalam rekapitulasi hari terakhir kemarin, ada 10 CJH yang batal berangkat. Sebanyak 7 menunda keberangkatannya, 2 karena meninggal dunia, dan 1 mengundurkan diri,” ujar Kasi Haji dan Umrah pada Kantor Kemenag Kota Probolinggo, Zulaikhah, Selasa (31/8) pagi tadi.

Zulaikah menjelaskan, pada 2010 ini Kota Probolinggo mendapatkan kuota sebanyak 219 CJH. Mereka diberi waktu 19 hari untuk melunasi BPIH (3-30/8). “Besarnya BPIH dipatok 3.432 dolar AS,” ujarnya.

Mereka yang tidak melunasi BPIH hingga hari terakhir Senin, secara otomatis gagal berangkat ke Tanah Suci pada 2010 ini. “Mereka masuk dalam daftar tunggu (waiting list) tahun berikutnya,” ujar Zulaikhah.

Sementara itu, nama-nama CJH yang telah melunasi BPIH, dikirimkan ke Kantor Kemenag Jatim. Selanjutnya Kemenag Jatim melakukan pemberkasan (administrasi) bagi CJH yang akan berangkat haji tahun ini.

Zulaikah menambahkan, selain masa pelunasan tahap pertama, masih ada pelunasan BPIH tahap kedua. Tetapi pelunasan pada tahap kedua itu dikhususkan bagi CJH yang sudah masuk kuota pertama. “Pelunasan tahap kedua dimulai 1 September hingga 6 hari ke depan,” ujarnya.

Sementara itu di Kab. Probolinggo, tahun ini mendapatkan kuota 726 CJH. ”Sebanyak 25 CJH batal berangkat, sebagian besar karena belum melunasi BPIH-nya hingga hari terakhir, Seni (30/8) kemarin,” ujar Kasi Haji dan Umrah pada Kantor Kemenag Kab. Probolinggo, Atho Illah pagi tadi.

Selain karena belum melunasi BPIH-nya, kata Atho, 2 CJH masih berada di Malaysia. ”Ada juga yang menunda berangkat haji karena istrinya hamil. Dia tidak mau berangkat haji kalau tidak bersama istrinya,” ujarnya.

Tetapi Atho membesarkan hati bagi ke-25 CJH yang batal berangkat haji tahun ini. ”Mereka masih bisa berangkat haji pada 2011 mendatang, hanya tertunda setahun,” ujarnya.

Yang jelas, posisi 25 CJH yang tidak jadi berangkat itu secara otomatis digantikan CJH yang nomor urutnya berada di bawahnya persis. Yakni, JCH yang selama ini masuk daftar tunggu (waiting list) berangkat haji pada 2011.

Sekadar diketahui, CJH di Probolinggo biasanya melunasi BPIH-nya bersamaan dengan panen komoditas pertanian seperti tembakau, bawang merah, padi, hingga kayu sengon. Tahun ini akibat musim kemarau basah (kemarau diselingi hujan) hasil panen tembakau dan bawang merah diduga kurang menggembirakan.

”Sementara sebagian petani kayu sengon dari Krucil dan Tiris juga melunasi BPIH-nya setelah panen kayu,” ujar Atho. Komoditas kayu sengon itu memang tidak seberapa terpengaruh musim kemarau basah.

”Banyak warga Krucil dan Tiris yang berangkat haji karena sukses bertanam sengon,” ujar Habib Qodir, pembina kelompok tani sengon di lereng Gunung Argopuro dan Gunung Lamongan di Kec. Krucil dan Kec. Tiris. Mereka biasa dijuluki sebagai haji sengon. isa

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=b7916014a3725a93b48f9a221963aeda&jenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c

Tidak ada komentar:

Posting Komentar