Rabu, 21 Juli 2010

Takut Meledak, Elpiji Bantuan Dilego Rp 80 Ribu

Rabu, 21 Juli 2010

PROBOLINGGO – Pemkot ’’mengancam’’, para penerima bantuan konversi kompor elpiji yang menjual kembali kompor tersebut tidak akan mendapatkan bantuan lain. Namun, ancaman itu tak digubris penerima bantuan. Beralasan takut meledak, banyak yang melego bantuan pemerintah itu.

Salah satunya adalah Tn, warga Kelurahan Mayangan. Menurut dia, banyak warga yang menjual paket bantuan kompor tersebut. Alasannya, warga takut terjadi ledakan seperti yang marak belakangan ini. ’’Pakai minyak tanah saja. Kalau pakai elpiji, takut meledak,’’ ungkap wanita pedagang kaki lima itu.

Tn mengungkapkan, dirinya menjual paket konversi itu bukan karena tak mengindahkan ancaman pemkot. Tapi, hal tersebut lebih didorong rasa takut dampak elpiji. Dia mengaku menjual kompor tersebut Rp 100 ribu. ’’Saya juga tidak tahu namanya (pembelinya). Dia datang ke sini mencari orang yang mau menjual kompornya,’’ jelasnya.

AS, warga Mayangan, juga menjual paket bantuan tersebut karena takut meledak. Apalagi, banyak kasus elpiji meledak di daerah lain. ’’Ya pakai minyak tanah. Kalau tidak ada minyak tanah, pakai kayu bakar,’’ tegasnya kemarin.

Dia menyatakan, paket konversi itu dijual beragam, mulai Rp 80 ribu sampai Rp 100 ribu, bergantung paket bantuan yang dimiliki warga. ’’Kalau masih lengkap dengan kardusnya, harganya bisa Rp 100 ribu. Tapi, kalau kardusnya tidak ada, tak sampai segitu,’’ jelasnya. ’’Kalau bantuan lain, saya mau. Tapi, kalau bantuan ini (elpiji), kami takut,’’ tambah AS.

Namun, sebagian penerima bantuan menyiasati ancaman pemkot tersebut. Caranya, mereka menukar tabung penuh dengan tabung kosong. Harganya cukup murah, hanya Rp 10 ribu per tabung. ’’Mereka takut ketahuan kalau bantuan tersebut dijual dan khawatir tidak dapat bantuan lagi,’’ ujar Fr, warga lain.

Menurut dia, warga tidak begitu sulit menjual elpiji. Sebab, banyak toko yang mau membeli. Caranya, mereka menukar tabung kosong dengan tabung penuh milik warga. ’’Ada toko yang mau menerima. Tapi, kalau dijual tabungnya, toko tidak mau membeli. Kalau ditukar mau,’’ jelas Fr.

Sementara itu, hari kesembilan pendistribusian paket konversi di Kota Probolinggo, konsultan pelaksana PT Intermedia Grafika sudah menerima banyak penukaran barang rusak. Di antaranya, 47 tabung elpiji bocor serta 88 kompor dan 39 regulator rusak.

’’Rata-rata kompor. Jadi, ada kompor yang nyalanya tidak sempurna. Masalahnya hanya di magnet atau pemantiknya. Kalau regulator, itu seplastik dengan slang dan klem. Banyak juga klem yang kurang. Semestinya ada dua, tapi cuma dapat satu,’’ ungkap Sukardi, koordinator pendistribusian. (rud/fa/jpnn/c5/bh)

Sumber: http://www.radarjogja.co.id/nusantara/21-nusantara/9238-takut-meledak-elpiji-bantuan-dilego-rp-80-ribu.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar