Rabu, 21 Juli 2010

PAUD Dibobol Maling

[ Rabu, 21 Juli 2010 ]
Sikat Uang dan Perhiasan Rp 10 Juta

PROBOLINGGO - Komplek PAUD dan TK Muhasabah di Jl KH Hasan Genggong Kelurahan Sukoharjo, Kota Probolinggo kemarin (20/7) dibobol maling. PAUD dan TK itu jadi satu dengan rumah Sundari, sang kepala lembaga pendidikan tersebut. Nah, setelah berhasil memasuki PAUD itu, pelaku menggasak uang dan perhiasan di rumah Sundari.

Uang tunai lebih dari Rp 2 juta dan perhiasan dibawa kabur. Kerugian ditaksir mencapai Rp 10 juta. Saat ini kasus tersebut tengah diselidiki pihak Polresta Probolinggo. Setelah kejadian itu, Sundari terlihat shock. Ia duduk di ruang kelas PAUD yang kebetulan sedang libur kemarin.

Agustin, 21, dan Fike, 22, guru di TK Muhasabah, menuturkan bahwa peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.30. Waktu itu sekolah dalam keadaan sepi. Murid TK baru masuk kelas setelah jam istirahat, sedangkan PAUD sedang libur.

"Laki-laki itu datang ke sekolah katanya mau mendaftarkan anaknya sekolah di sini. Bilangnya pindahan dari Sidoarjo. Sempat salaman kok sama Umi (cara Agustin memanggil Sundari). Ngakunya rumahnya di gang pelita sini," cerita Agustin yang saat kejadian berada di kelas TK.

Pelaku yang menggunakan mobil APV silver bernopol L 1935 itu menemui Sundari di ruang kepala. Nah, saat Sundari sedang mempersiapkan blanko pendaftaran siswa baru. Pelaku keluar ruangan dan mengatakan kepada Sundari ingin melihat-lihat ruangan kelas.

"Biasanya kan calon wali murid memang begitu. Ingin melihat kelasnya dulu sebelum menyekolahkan anaknya," tutur Sundari yang mengaku awalnya tidak merasa curiga dengan gelagat pelaku tersebut.

Saat keluar ruangan, pelaku berpapasan dengan Erni, tukang kebun sekolah. Di selasar sekolah, pelaku berjalan menuju ke kelas PAUD. Di tempat itu pelaku mondar-mandir sambil menelpon seseorang. Melihat para perempuan di sekolah itu lengah, pelaku membuka pintu kelas PAUD lalu masuk ke dalam.

Di kelas PAUD itu terdapat pintu tembus ke rumah tinggal Sundari, yang terletak satu atap dengan sekolah yang didirikannya sejak dua tahun lalu itu. "Saya lihat orangnya itu sudah tidak ada di kelas. Lalu saya bilang ke Umi, tanya di mana orangnya. Saya takut kalau mau mencuri mobilnya Umi," terang Erni.

Mendengar laporan dari Erni, Sundari lalu menuju ke dalam kelas PAUD dan melihat pintu menuju rumahnya sudah terbuka. Saat Sundari akan masuk, pelaku langsung keluar. "Maaf, saya kira ruang kelasnya sampai sana," ucap Sundari menirukan kalimat pelaku saat kepergok masuk rumahnya.

Sempat berbasa-basi sebentar, pelaku langsung pergi menggunakan mobil menuju ke arah utara. Seketika itu, Erni lalu mengingatkan Sundari supaya melihat barang-barangnya yang ada di dalam rumah. Ternyata dugaan Erni benar. Pelaku berhasil masuk ke dalam kamar Sundari.

Perhiasan berupa jam gelang emas seberat 12 gram, anting berlian 4 gram dan cincin 7 gram di atas meja rias hilang. Uang yang disimpan korban di lemari pakaian juga digondol pelaku. "Uangnya lebih dari Rp 2 juta. Itu uang pribadi dan uang sekolah, ada tabungan dan pendaftaran anak-anak. Kamar saya masih rapi, tidak berantakan sama sekali," ungkap Sundari.

Agustin masih hapal betul dengan nopol mobil yang dipakai oleh pelaku. "Tapi huruf belakangnya saya lupa. Ciri-cirinya itu orangnya putih, tinggi dan besar. Awalnya pakai kacamata lalu di lepas. Penampilannya biasa, pakai tas kecil," tutur Agustin diamini Fike.

"Waktu itu saya ada di ruang kelas, menjaga anak-anak khawatir ada apa-apa. Apalagi sekarang kan musimnya penculikan," imbuh Fike kepada sejumlah wartawan. Mendengar kejadian itu, anggota kepolisian dari Polresta Probolinggo mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).

Sementara itu, saat dihubungi Radar Bromo, Kasat Reskrim Polresta Probolinggo AKP Agus Supriyanto menjelaskan saat ini pihaknya sudah melakukan langkah penyelidikan melalui nopol mobil yang dipakai oleh pelaku.

"Kami masih menyelidiki, yang bersangkutan tidak bisa memberikan nopol secara lengkap. Kami masih mencocokkan apakah benar APV itu yang digunakan oleh pelaku. Kami mengeceknya ke Polda," tutur kasat, kemarin sore.

Mendengar keterangan dari saksi, AKP Agus menyatakan jika pelaku begitu mengenal suasana di Probolinggo. Bahkan saat kepergok oleh pemilik rumah (Sundari), pelaku tidak gopoh sama sekali.

"Tidak sampai hipnotis, itu hanya keahlian pelaku saja. Yang jelas, kami sudah melangkah namun belum menemukan titik terang. Dugaan kami pelaku lebih dari satu orang," pungkasnya. (fa/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=170922

Tidak ada komentar:

Posting Komentar