Rabu, 21 Juli 2010

Petani Kesulitan Irigasi

[ Rabu, 21 Juli 2010 ]
Setelah Produksi PTKL Mandek

LECES - Mandeknya proses produksi di PTKL selama dua bulan terakhir ternyata menimbulkan dampak bagi masyarakat setempat. Khususnya para petani di sekitar PTKL. Kini mereka mengaku kesulitan mendapat pasokan air untuk irigasi.

Hal itu diungkapkan Farid Wajdi, anggota DPRD Kabupaten Probolinggo asal Leces. "Para petani banyak yang mengeluh ke saya. Mereka kesulitan air sejak PTKL tidak lagi beroperasi," katanya.

Farid menerangkan, selama ini limbah cair dari proses produksi PTKL memang dimanfaatkan oleh petani setempat untuk irigasi sawah mereka. Seperti petani dari Desa Leces, Sumberkedawung, Warujinggo dan Kerpangan.

Limbah cair dari PTKL itu dialirkan melalui anak-anak sungai ke sawah-sawah petani setempat. Aliran itu bahkan mampu mengairi sekitar 250 hektar area (Ha) lahan petani.

Mandeknya proses produksi di PTKL otomatis membuat limbah cair dari pabrik kertas itu berhenti. Sehingga, sawah petani pun tidak mendapat pasokan irigasi.

Sebagai gantinya, petani sekarang harus mengalirkan air ke sawah masing-masing dengan menggunakan pompa air. Untuk penggunaan pompa ini, jelas petani harus mengeluarkan kocek lebih. Sebab, untuk mengaliri 1 Ha sawah saja harus mengeluarkan uang Rp 9 juta.

"Karena itu masyarakat setempat berharap segala krisis yang ada di PTKL terselesaikan. Dan PTKL bisa kembali berproduksi secara normal," harap Farid.

Sementara untuk petani, Farid menawarkan opsi lain untuk irigasi sawah mereka sebelum PTKL kembali berproduksi. Yakni, memanfaatkan dam sempol. "Kalau dam sempol di Leces bisa dihidupkan lagi, maka akan mengurangi beban petani," jelas Farid. (mie/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=170926

Tidak ada komentar:

Posting Komentar