Sabtu, 03 Juli 2010

Siapkan Kamar Menengah ke Bawah

[ Sabtu, 03 Juli 2010 ]
Hotel identik dengan kemewahan. Karena itu, hanya kalangan tertentu yang bisa masuk hotel. Sebab, biaya menginap di hotel cukup tinggi. Bahkan melampaui kewajaran ekonomi masyarakat.

Hal itu diungkapkan pengurus Perkumpulan Hotel Indonesia Kabupaten Probolinggo (PHI) H. Suyoto. Menurut Suyoto, selama ini masih ada anggapan hotel sebagai barang mahal.

Sebab, tarif yang dikenakan pada pengunjung cukup tinggi. Kata Suyoto, ada kesan kalau tidak berduit, tidak bisa bermalam di hotel. "Jadi masyarakat miskin takut masuk hotel. Dianggapnya hotel itu tempat ekslusif," sebut Suyoto.

Berdasar pada anggapan itu, PHI kata Suyoto akan merambah dunia sosial masyarakat. Salah satu kegiatannya yakni, menjadikan PHI sebagai mitra masyarakat. Misalnya, menyediakan kamar bagi pengguna dari kalangan menengah ke bawah. "Jadi tarif rakyat," sebut Suyoto.

Suyoto mengakui, hal itu sulit dilaksanakan. Namun, PHI akan berupaya menyediakan fasilitas tersebut. Bahkan kata Suyoto, fasilitasnya nanti tidak kalah dengan pelayanan di hotel berbintang. "Makanya sejauh ini kita sedang godok konsepnya," tuturnya.

Dia pun berharap, program tersebut bisa segera dilaksanakan. Agar masyarakat bisa merasakan manfaat positifnya. Yakni, mendapat fasilitas yang layak. Tentunya kata Suyoto, disesuaikan dengan kelas hotel yang dipilih.

"Yang pasti, semua masyarakat harus bisa merasakan tinggal di hotel bertarif murah. Sebab sekarang semua pelayanan tarifnya berlomba-lomba murah," pungkas Suyoto bercanda. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=167837

Tidak ada komentar:

Posting Komentar