Senin, 21 Juni 2010

Ditarget Rampung 2013

[ Senin, 21 Juni 2010 ]
Tol Pasuruan-Probolinggo

PROBOLINGGO-Pemerintah nampaknya cukup serius membangun jalan tol Sidoarjo-Pasuruan-Probolinggo. Proyek tersebut ditargetkan rampung pada tahun 2013 mendatang. Proses pembangunannya bakal dimulai tahun 2011.

Kabar tentang hal itu diungkapkan Mahdi, wakil ketua komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur. "Kami (komisi D) sempat mendapatkan kabar soal rencana pembangunan tol itu dari Kementerian PU (Pembangunan Umum)," katanya Kamis lalu (17/6).

Menurut Mahdi, rencana pembangunan tol Pasuruan-Probolinggo itu bukanlah sekedar wacana. Kementerian PU sudah menargetkan pemenang tender pembangunan itu untuk menyelesaikan proyek pembangunan tersebut pada 2013 mendatang.

"Pembangunan tol Sidoarjo-Pasuruan-Probolinggo itu sudah ditenderkan. Karena sampai sejauh ini rencana pembangunan tol itu masih belum jelas, kabarnya pihak Kementerian PU sudah menegur si pemenang tender," kata Mahdi yang juga ketua DPC PPP Kabupaten Probolinggo ini.

Menurut Mahdi teguran dari Kementerian PU itu bukan sekedar gertak sambal. "Bahkan pihak Kementerian PU sudah siap untuk meninjau ulang pemenang tender pembangunan proyek itu kalah sampai akhir 2010 nanti belum ada perkembangan," jelas politisi asal Brani, Maron, Kabupaten Probolinggo tersebut.

Sementara itu, di Kabupaten Probolinggo sendiri sampai sejauh ini rencana pembangunan tol Pasuruan-Probolinggo itu masih belum terlihat. Sampai sejauh ini proses pembebasan lahannya juga masih belum dimulai.

Kepala Bappeda Tanto Walono dalam beberapa kali kesempatan mengatakan, proses pembebasan lahan tidak terlalu rumit. Pasalnya dari siteplan pembangunan tol, rencananya yang dilewati jalu tol tersebut kebanyakan bukanlah rumah warga. Tetapi didominasi oleh areal persawahan dan tegalan.

Dari data yang dimiliki Bappeda, tol Pasuruan-Probolinggo itu akan dibangun sekitar 7 kilometer selatan jalur pantura. Melewati beberapa kecamatan yakni Tongas, Sumberasih, Leces, Gending, Pajarakan, dan Kraksaan.

Rencananya dari beberapa kecamatan yang dilewati itu, terdapat beberapa pintu keluar jalan tol, yakni tersebut ada tiga jalur keluarnya. Yakni di Desa Laweyan, Sumberasih, Desa Warujinggo, Leces, dan Desa Rangkang Kraksaan.

"Mengingat pentingnya tol tersebut, kami dari DPRD provinsi akan terus mengawal rencana pembangunan tol tersebut," janji Mahdi.

Menurut Mahdi, keberadaan tol Pasuruan-Probolinggo tersebut bakal memegang peran penting untuk menunjang ekonomi suatu daerah. "Kalau jalan tol sudah ada, jarak tempuh Surabaya-Probolinggo yang sekarang ini kisaran 2,5-3 jam bisa ditempuh dengan hanya 1 jam saja," jelasnya.

Bila akses transportasi menjadi mudah, secara otomatis akan menarik minat para investor untuk berinvetasi di Probolinggo. Selama ini menurut Mahdi salah satu hambatan investor masuk adalah akses jalan Pasuruan-Probolinggo yang buruk. (mie/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=165570

Tidak ada komentar:

Posting Komentar