Kamis, 20 Mei 2010

Mancal Onthel dari Jambi

[ Kamis, 20 Mei 2010 ]
KRAKSAAN - Didin, 21, seorang warga Jambi, saat ini sedang melakukan aksi besar. Dia sendirian memancal sepeda onthel-nya, mengelilingi enam pulau di negeri ini. Dan sejak Selasa (18/5), Didin singgah di ibu kota Kabupaten Probolinggo, Kraksaan.

Didin tiba di Kraksaan sejak Selasa (18/5) sekitar pukul 14.00. Dia disambut oleh komunitas sepeda tua Kraksaan (Konstan). Didin lantas diajak menikmati suasana Kraksaan. "Kami memperkenalkan Kraksaan. Sekaligus untu menjamu Didin. Kasihan, Mas. Jauh-jauh datang ke Kraksaan," ujar Udin, ketua Konstan, kemarin.

Setelah keliling Kraksaan, jelang maghrib, Didin diantarkan ke Polsek Kraksaan. Sebab, Didin berniat bermalam di Polsek Kraksaan.

Saat ditemui Radar Bromo pagi kemarin (19/5) Didin sedang bersiap-siap berangkat melanjutkan perjalanannya. Sambil sarapan, dia meladeni wawancara dengan Radar Bromo. "Sambil sarapan ya," ujar Didin.

Didin mengatakan memang berniat melakukan ekspedisi. Tujuannya untuk menambah pengalaman dan pengetahuan. Didin mengaku tidak memiliki target khusus, misalnya, mengejar rekor. "Malah membebani diir sendiri, Mas," ujar Didin.

Didin mengaku berangkat pada 10 Desember 2009. Didin berangkat dengan modal uang saku Rp 70 ribu rupiah. Namun Didin mengatakan, dirinya sudah mendapat restu orang tua. Oleh karenanya, ia nekat berangkat.

Bekal lain diperoleh Didin dari derma orang-orang yang ditemuinya selama perjalanan. "Tuhan masih adil, Mas," ujar Didin.

Sejauh ini, Didin mengaku telah mengunjungi 13 provinsi dan lebih dari 50 kota/kabupaten. Hal itu menurut Didin bisa dibuktikan dengan sejumlah surat keterangan yang didapat kantor sekretariat daerah setiap daerah yang dikunjunginya. Surat-surat tersebut dikumpulkan Didin dalam sebuah map berwarna merah. "Buktinya ada, Mas," ujar Didin.

Selain surat, Didin juga memiliki sebuah buku kecil. Dalam buku tersebut, Didin meminta tanda tangan dan stempel dari kepolisian tempat Didin berkunjung. "Saya suka tidur di kantor polisi. Suasananya bersahabat," ujar Didin.

Awalnya rute yang ditempuh Didin adalah Jambi, Jawa, Bali, Lombok, Madura, kemudian kembali ke Jambi. Namun pada perkembangannya, rute tersebut berubah. Yakni Jambi, Jawa, Sulsel, Flores, pulau Sumbawa Besar, Lombok, Bali, Jawa, pulau Madura. "Baru kemudian kembali ke Jambi," ujar Didin

Selama perjalanan, banyak kejadian tidak mengenakkan yang dialami Didin. Didin mengaku pernah mengalami sakit selama 5 kali. Jika sakit, Didin mengaku "Wajahnya jadi tua di jalan," ujar Didin.

Selain itu menurut Didin, hal yang tidak mengenakkan adalah ketika melintasi hutan. Sebab lanjut Didin, dirinya sering dikejar monyet. Pernah pula Didin dikejar anjing.

Tak hanya sampai di situ. Didin pernah diteriaki beberapa orang di jalan. Didin menuturkan, mereka mengatakan Didin adalah orang gila. Namun Didin tidak menanggapi teriakan tersebut. Menurutnya, jika teriakan tersebut diladeni, itu berarti dia ikut gila. "Anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu," ujarnya.

Selanjutnya Didin mengatakan, akan melanjutkan perjalanan ke kota Probolinggo. Rencananya, Didin akan bermalam di situ. Kamis siang (hari ini) Didin akan melanjutkan perjalanan menuju Surabaya. Kemudian ke pulau Madura.

Sepulangnya dari Madura, Didin akan kembali ke Surabaya. Dari situ, perjalanan akan dilanjutkan ke Cilegon. Tujuannya yakni pelabuhan Merak. Dari situ Didin akan naik kapal laut menuju Jambi. Rencananya, Didin akan tiba di rumahnya sebelum lebaran. "Biar pas momen pulangnya," ujar Didin. (eem/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=159391

Tidak ada komentar:

Posting Komentar