Kamis, 20 Mei 2010

Angka Kecelakaan Terus Meningkat

[ Kamis, 20 Mei 2010 ]
Polisi Gelar Aksi Simpatik

PROBOLINGGO-Angka kecelakaan lalu lintas di Kota Probolinggo terus meningkat. Dalam lima bulan terakhir tercatat ada 35 kasus kecelakaan. Jumlah itu naik dibanding tahun sebelumnya yang hanya 25 kasus.

Dari 35 kejadian itu, ada 9 orang meninggal dunia (MD), 10 orang mengalami luka berat (LB) dan 17 orang mengalami luka ringan (LR). Selain itu, juga menyebabkan kerugian materi yang tidak sedikit, yakni mencapai Rp 16,7 juta.

Nah, untuk mencegah terjadinya kecelakaan-kecelakaan berikutnya, kemarin (19/5) Polresta Probolinggo menggelar operasi simpatik. Operasi itu digelar di Jl Panglima Sudirman. Tepatnya di perempatan brak yang memadukan empat jalan, yakni Jl Panglima Sudirman, Jl Pahlawan, Jl Panjaitan, dan Jl Soekarno Hatta.

Dalam operasi yang digelar sejak pukul 06.30 itu, polisi memberikan helm standar kepada para pengendara motor yang kebetulan tidak berhelm standar. Tak hanya itu, polisi juga memberikan famplet, berisi peraturan-peraturan lalu lintas.

Ternyata, tidak sedikit warga Probolinggo yang belum memakai helm standart. Buktinya, sebanyak 50 helm habis hanya dalam hitungan menit. Semua yang tidak memakai helm standart mendapatkannya. Dari anak-anak hingga orang dewasa, itu selama persediaan masih ada. "Ini operasi simpatik, yang tujuannya edukasi berlalu lintas," ujar Kapolresta AKBP Agus Wijayanto.

Dalam kegiatan itu, para perwira polresta juga turun jalan. Ada Kapolresta AKBP Agus Wijayanto, Wakapolresta Kompol Gathut Irianto, Kasatlantas AKP Noerijanto. "Yang wajib pakai helm, tidak hanya orang dewasa saja. Pokoknya, semua yang naik motor harus pakai helm. Kecuali masih dalam gendongan," jelas Kapolresta.

Selain dengan cara tersebut, Polresta juga punya program baru untuk menekan terjadinya kecelakaan dan kriminalitas. Yakni dengan program polisi ada di mana-mana. "Kalau dulu, sekitar 70 orang yang turun ke lapangan. Sekarang, menjadi sekitar 290 orang," ujarnya.

Menurutnya, itu adalah salah satu upaya untuk menekan terjadinya kecelakaan dan kriminalisasi. "Ini juga dalam rangka meningkatkan pelayanan dan memberikan rasa aman kepada masyarakat," jelas Kapolresta.

Sementara, daerah-daerah yang rawan terjadi kecelakaan itu adalah ada tiga titik. Yakni, di Jl Prof Hamka sampai Jl Ir Sutami, Jl Lumajang dan yang terbaru adalah jalan lingkar utara (JLU). "Dulu yang paling bahaya di Jl Prof Hamka dan Jl Lumajang, sekarang pindah ke JLU," ujar Kasatlantas AKP Noerijanto.

Itu dikarenakan jalan tersebut masih baru dan kurangnya penerangan jalan. "Di sana (perempatan dekat TWSL) perlu traffic light atau paling tidak lampu flas. Itu juga sudah pernah saya sampaikan kepada beliaunya (wali kota) pada saat cangkrukan Maret lalu," ujar Wakapolrsta Kompol Gathut Irianto. (rud/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=159379

Tidak ada komentar:

Posting Komentar