Kamis, 20 Mei 2010

Kebanjiran, PA Rugi Puluhan Juta

[ Kamis, 20 Mei 2010 ]
PROBOLINGGO-Kerugian materi akibat banjir yang melanda Kota Probolinggo tak hanya dialami warga. Pengadilan Agama (PA) juga mengalami kerugian yang sama. Jumlahnya bahkan mencapi puluhan juta.

Selasa (18/5) lalu, pemandangan di depan kantor PA berbeda dengan hari-hari biasanya. Di sana, ada banyak tumpukan kertas dan dokumen-dokumen penting lainnya sedang dikeringkan di bawah terik matahari. Dari yang dihampar di lantai, di pagar hingga di atas mobil.

Tenyata, tak hanya tumpukan kertas yang dikeringkan. Ada juga empat buah laptop dan printer yang juga tergenang air bah. Akibatnya, barang-brang elektronik itu belum bisa difungsikan sebagaimana biasanya. "Itu (laptop), disimpan di laci meja," ujar Saiful Bahri, wakil sekretaris PA.

Saiful mengatakan, saat banjir itu gelontoran air masuk ke dalam ruangan dan menggenang. Ketinggiannya mencapai 70 sentimeter lebih. Akibatnya banyak barang-barang berharga menjadi basah dan rusak. Bukan hanya barang elektronik yang jadi korban. Sejumlah berkas perkara juga ikut basah.

Menurut Saiful, ada empat laptop, 10 unit komputer dan beberapa buah printer yang terendam banjir. Bila ditotal, kerugiannya bisa mencapai puluhan juta rupiah. Kalau satu laptop dihargai Rp 8 juta dan komputernya Rp 3 juta, maka sekitar Rp 62 juta. "Itu dari laptop dan komputer, padahal itu laptopnya yang bagus semua," ujarnya.

Meski demikian, persidangan atas perkara-perkara yang telah dijadwalkan tetap terlaksana. Meski, masih sebagian pegawainya masih sibuk dengan sisa-sisa pascabanjir. "Sidang jalan terus, tidak terganggu," jelas Saiful.

Saiful menyatakan, akibat dari banjir itu empat laptop dan 10 unit computer yang berisi data penting itu, masih belum bisa digunakan. Beruntung, ada bantuan komputer dan laptop dari pengadilan tinggi Surabaya. "Kami menggunakan komputer dan laptop baru, bantuan dari pangadilan tinggi," jelas Saiful.

Tapi, bantuan itu bukan bantuan karena musibah banjir. Melainkan, bantuan tersebut sudah direncanakan sebelumnya. Hanya saja, waktunya yang kebetulan pascabanjir. "Entahlah, kok ngepas begitu momennya," ujarnya.

Terjadinya banjir hingga air sampai masuk ke dalam ruangan itu, menurut Saiful dikarenakan selokan yang ada di depan PA mulai tersumbat dan perlu pengerukan. Sehingga air dapat mengalir dengan lacar dan tidak sampai meluap. "Selokannya memang sudah tinggi dan sepertinya perlu dikeruk," ujarnya. (rud/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=159384

Tidak ada komentar:

Posting Komentar